SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pengemudi angkutan barang dianggap perlu menguasai materi mitigasi terkait pekerjaan mereka. Terkait itu, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait tengah merumuskan materi khusus, agar keterampilan mitigasi tersebut bisa dimiliki para sopir.
“Kami pernah ditanya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), apakah dalam proses sertifikasi atau pendidikan keterampilan para sipir diajari mitigasi? Misalnya saat ekor dan buntut truk trailer terkunci atau tertekuk,” ujar Wakil Sekjen DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Agus Pratiknyo, dalam diskusi Kendaraan yang Berkeselamatan di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Kamis (21/11/2024).
Menurut Agus, kemampuan mitigasi perlu dimiliki pengemudi agar kejadian tersebut tidak berdampak buruk terhadap situasi lalu-lintas di lokasi tersebut. Para pengemudi diharapkan sudah memikirkan solusi, manakala masalah-masalah itu terjadi.
“Ini akan jadi materi khusus yang akan dimasukkan dalam bahan sertifikasi atau pelatihan pengemudi. Saat ini masih digodok Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan KNKT,” imbuhnya.
Selain pengetahuan tentang mitigasi, pengusaha angkutan barang juga diimbau menaati aturan sertifikasi bagi pengemudinya. Dari beberapa kali kejadian yang ada, asosiasi bersama KNKT terus mendorong perusahaan mengadakan pelatihan sopir, terutama sopir angkutan barang khusus.
“Sertifikasi dan pelatihan bagi pengemudi angkutan barang pengangkut barang khusus tak kalah penting dibanding sertifikasi dan pelatihan bagi sopir angkutan barang pengangkut barang umum,” ungkap Agus.
Sementara itu, diskusi tersebut menjadi rangkaian kegiatan Pekan Keselamatan Jalan (PKJ) 2024, yang diadakan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Tengah. Acara diikuti 650 peserta dari berbagai instansi, komunitas dan elemen masyarakat.
“Kami ingin mengedukasi pengguna jalan dan masyarakat agar mengetahui pentingnya mematuhi aturan lalu-lintas. Mulai pengetahuan soal laik dan tidaknya kendaraan, pentingnya pemakaian alat pelindung keselamatan sampai bahaya-bahaya apa saja yang bisa timbul selama berkendara di jalan,” imbuh Kepala BPTD Kelas II Jawa Tengah, Ardono. Prihatsari