Beranda Daerah Wonogiri Kasus PMK Wonogiri Meledak! 310 Sapi Terjangkit 57 Mati

Kasus PMK Wonogiri Meledak! 310 Sapi Terjangkit 57 Mati

Sapi
Ilustrasi sapi sakit. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali meledak di Wonogiri dengan angka yang sangat mengkhawatirkan. Hingga 30 Desember 2024, tercatat sebanyak 310 ekor sapi terjangkit penyakit ini, dengan 57 ekor di antaranya mati.

Kepala Dinas Pertanian Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, menyebutkan bahwa sejak awal tahun hingga akhir Desember, PMK telah menyebar dengan masif.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 236 ekor sapi berhasil sembuh, 10 ekor dijual, dan 7 ekor dipotong paksa karena kondisinya tidak memungkinkan untuk bertahan.

“Situasi ini sangat memprihatinkan bagi para peternak. Populasi sapi menurun drastis, dan berdampak pada sepinya aktivitas di pasar hewan, seperti di Pasar Hewan Pracimantoro. Bahkan, harga sapi pun turut mengalami penurunan,” ujar Baroto Eko Pujanto, Senin (30/12/2024).

Hingga saat ini, program vaksinasi sapi di Wonogiri baru menyentuh angka 6.000 ekor sepanjang tahun 2024. Namun, langkah ini dianggap belum cukup untuk mengendalikan penyebaran PMK yang semakin meluas.

Pemerintah daerah mengimbau agar peternak sementara waktu tidak membeli sapi baru untuk mencegah risiko penularan lebih lanjut.

Penyebab PMK

PMK disebabkan oleh virus dari keluarga Picornaviridae, yang sangat mudah menyebar melalui kontak langsung antara hewan, udara, atau melalui peralatan yang terkontaminasi.

Baca Juga :  Cara Memanfaatkan Meta AI WA untuk Meraih Cuan, Ternyata Sesimpel ini

Faktor risiko utama:

– Mobilitas sapi yang tinggi, terutama saat transaksi di pasar hewan.
– Sanitasi kandang yang buruk.
– Kurangnya vaksinasi pada sapi.

Ciri-Ciri Hewan yang Terjangkit PMK

– Luka pada mulut dan kuku:
Sapi yang terjangkit akan mengalami luka atau lepuhan di bagian mulut, lidah, gusi, dan kuku.

– Air liur berlebihan:
Tanda awal yang sering muncul adalah sapi mengeluarkan air liur yang banyak.

– Demam tinggi:
Suhu tubuh sapi meningkat drastis hingga mencapai 39-41°C.

– Kesulitan berjalan:
Karena luka pada kuku, sapi sering terlihat pincang atau tidak mau bergerak.

– Penurunan nafsu makan:
Sapi enggan makan karena sakit di bagian mulut.

Bahaya PMK
PMK sangat merugikan karena:

– Tingkat kematian tinggi:
Terutama pada sapi muda.

– Kerugian ekonomi besar:
Penurunan produktivitas susu dan daging.

– Penyebaran cepat:
Virus ini sangat menular, sehingga dalam waktu singkat dapat menjangkiti seluruh populasi sapi di satu daerah.

Cara Pencegahan PMK

Vaksinasi:
Langkah paling efektif untuk mencegah sapi terjangkit.

– Isolasi hewan sakit:
Pisahkan sapi yang menunjukkan gejala agar tidak menular ke yang lain.

Baca Juga :  Terlalu Manut Google Maps, 2 Bus Pariwisata Tujuan Pantai Klayar Tersesat di Hutan Tunggangan Jatiroto Wonogiri

– Hindari pembelian sapi baru:
Peternak disarankan menunda pembelian sapi untuk sementara waktu.

– Jaga kebersihan kandang:
Bersihkan kandang secara rutin dan gunakan desinfektan.

– Pantau kesehatan hewan secara berkala: Lakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan hewan.

– Batasi mobilitas hewan:
Hindari membawa sapi ke pasar hewan atau lokasi dengan tingkat kerumunan tinggi.

Kondisi ini menjadi peringatan serius bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan kesehatan hewan ternak di Wonogiri. Pemerintah dan peternak harus bekerja sama untuk menghentikan penyebaran PMK demi kelangsungan usaha peternakan di wilayah ini. Aris Arianto