Beranda Umum Nasional Semula Dianggarkan Rp 15.000, Presiden Prabowo Tiba-tiba Patok Nilai Makan Bergizi Gratis...

Semula Dianggarkan Rp 15.000, Presiden Prabowo Tiba-tiba Patok Nilai Makan Bergizi Gratis Rp 10.000 Per Porsi, Ini Alasannya

Sebanyak 213 siswa dari SD Negeri Tugu Jebres mengikuti uji coba makan bergizi gratis, Kamis, (25/07/2024). Foto hanya untuk ilustrasi | Ando

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  Setelah sebelumnya dianggarkan Rp 15.000 per porsi, akhirnya Presiden Prabowo mematok Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak dan ibu hamil hanya sebesar Rp 10.000 per per hari.

Dalam keterangan persnya di Istana Negara pada Jumat (29/11/2024), Presiden Prabowo menjelaskan, jika dirinci program MBG rata-rata minimumnya per anak atau ibu hamil sekitar Rp 10.000 per hari.

“Kalau kita rinci program makan bergizi itu nanti, kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp10.000 per hari kurang lebih,” kata Prabowo di Istana Kenegaraan.

Kepala Negara mengatakan program makan bergizi gratis itu termasuk sebagai tambahan bagi kesejahteraan buruh, karena mereka juga memiliki keluarga dan anak. Prabowo menyatakan kesejahteraan buruh adalah sesuatu yang sangat penting dan akan terus diperjuangkan pemerintah.

Dia mengatakan pemerintah ingin mengalokasikan besaran anggaran makan bergizi gratis Rp 15.000 per anak/ibu hamil per hari, namun kondisi anggaran yang memungkinkan saat ini adalah Rp 10.000.

“Kita hitung untuk daerah-daerah (Rp10.000) itu cukup bermutu dan bergizi,” kata Presiden seperti dikutip dari Antara.

Sementara itu dari anggaran yang ditetapkan itu, sebuah keluarga bisa saja memperoleh alokasi anggaran rata-rata sebesar Rp 30.000 per hari, karena dalam satu keluarga ada yang memiliki tiga sampai empat anak.

Prabowo mengatakan apabila ditambah dengan bantuan-bantuan sosial dan perlindungan sosial lainnya, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan lain, maka upaya pemerintah untuk mengamankan semua lapisan masyarakat di antaranya kelompok buruh, sudah sangat maksimal pada saat ini.

“Tentunya kita akan perbaiki di saat-saat mendatang,” ujar Prabowo, yang juga mengumumkan kenaikan rata-rata upah minimum tahun 2025 sebesar 6,5 persen.

Pemerintah menganggarkan Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis, yang dimulai tahun depan. Semula, jatah per porsi dihargai Rp 15.000. Pada Juli lalu, Pemerintah Kota Solo pernah mengadakan uji coba dengan harga Rp 7.500 per porsi.

Baca Juga :  Berhasil Menangkan Pilkada Jakarta Satu Putaran, Sejumlah Tokoh Ucapkan Selamat untuk Pramono Anung

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa uji coba program makan bergizi gratis dengan anggaran senilai Rp 10.000 per porsi sudah dilakukan di berbagai daerah.

“Sudah dilakukan uji coba hampir setahun ini. Jadi di Pulau Jawa, untuk ketercukupan 600-700 kalori per sajian, bisa dengan harga maksimal Rp 10.000,” kata Hasan dalam pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/11/2024).

Program makan bergizi gratis itu menurut Hasan, sudah diuji coba di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

Senada dengan hal itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa alokasi anggaran Makan Bergizi Gratis senilai Rp 10.000 per porsi telah melalui proses uji coba yang dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat.

Ia memastikan bahwa alokasi dana tersebut cukup untuk menyediakan makanan dengan kandungan gizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral sesuai kebutuhan harian penerima manfaat.

“Rata-rata indeks uji coba kami di Sukabumi tidak jauh dari yang disebutkan Pak Presiden, gizi seimbang dengan kalori sesuai kebutuhan,” katanya.

Program Makan Bergizi Gratis pertama diuji coba di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, sejak Januari 2024.

Uji coba ini mencakup sekitar 3.000 pelajar dari 20 sekolah, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA, yang dilayani oleh Satuan Pelayanan Program MBG di desa tersebut.

Dalam pelaksanaan uji coba ini, setiap penerima manfaat mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp5 juta per tahun, dengan angka sasaran 457 ribu penerima manfaat.

Untuk memastikan keberlanjutan program ini, seluruh anggaran ditanggung oleh pemerintah pusat.

Dalam kesempatan berbeda, Dadan menyatakan bahwa implementasi anggaran Rp10.000 per porsi di lapangan akan bersifat fleksibel, bergantung pada kebutuhan dan pemahaman masing-masing daerah.

Baca Juga :  Ray Rangkuti Anggap Kemenangan KIM Plus pada Pilkada 2024 di Sejumlah Daerah Wajar Karena Modelnya “Main Keroyokan”, Tapi Hambar Tak Menang di Jakarta

Jika ada daerah yang menghabiskan anggaran lebih sedikit, sisa anggaran tersebut akan dialihkan ke daerah lain yang membutuhkan dana tambahan, terutama yang menghadapi harga bahan baku lebih tinggi, kata Dadan.

Anggaran tersebut tidak digunakan untuk membeli paket makanan jadi, melainkan untuk membeli bahan baku yang akan dimasak di lokasi dengan melibatkan peran masyarakat maupun usaha katering lokal.

Santri dan Murid Sekolah Jatahnya Sama

Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan tidak ada perlakuan berbeda bagi santri pesantren maupun pelajar madrasah dibandingkan dengan siswa sekolah umum dalam hal pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis.

“Tidak ada bedanya dengan sekolah umum. Sama-sama menikmati hasil pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Semua makan gratis,” kata Nasaruddin di Pondok Pesantren Nahdlatul Ummat di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu.

Berdasarkan tinjauan yang dilakukan, Menag memastikan bahwa lembaga-lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama sudah siap untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis.

“Ini kan program pemerintah sekarang ini. Jadi tidak akan kita beda-bedakan satu sama lain, semuanya sama dan siap,” ujarnya.

www.tempo.co