Beranda Umum Nasional Indonesia Bakal Tarik Pulang Benda-benda Cagar Budaya  yang Ada di India

Indonesia Bakal Tarik Pulang Benda-benda Cagar Budaya  yang Ada di India

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambangi pameran keris Pusaka Ageming Satriya yang digelar di Ndalem Yudhonegaran Yogyakarta Jumat (17/1/2025) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Indonesia bertekat untuk mengembangkan hubungan bilateral dengan India dalam hal memperkuat ikatan sejarah dan diplomasi budaya.

Pemerintah Indonesia menyepakati kolaborasi pertukaran benda cagar budaya dengan pemerintah India melalui penandatanganan Program Pertukaran Budaya Indonesia-India untuk periode 2025 hingga 2028.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Menteri Kebudayaan India Shri Gajendra Singh Shekhawat meneken kesepakatan tersebut dalam rangkaian perayaan Hari Republik India ke-76 yang digelar di New Delhi, India. Fadli Zon hadir mendampingi Presiden Prabowo Subianto yang menjadi tamu kehormatan dalam acara yang berlangsung pada 24 hingga 26 Januari 2025 tersebut.

“Melalui kesepakatan ini, Indonesia dan India akan melakukan berbagai kerja sama dan kolaborasi di bidang kebudayaan,” ucap Fadli Zon selepas penandatanganan, Ahad, 26 Januari 2025, dikutip dari keterangan resmi.

Dengan terjalinnya kesepakatan tersebut, kedua negara berkomitmen melakukan upaya repatriasi benda-benda cagar budaya atau upaya pengembalian warisan budaya yang berada di luar negeri ke negara asal. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam Kashi Cultural Pathway pada Pertemuan Menteri Kebudayaan G20 di India tahun 2023.

Baca Juga :  Usai Gasak Mobil Parkir di Jalan Daendels Kulonprogo, Truk Terguling!  Satu Orang Luka-luka

“Kementerian Kebudayaan mendukung berbagai upaya seperti penelitian dan kajian bersama dengan pihak India tentang pentingnya repatriasi benda budaya, serta menyambut baik dialog inklusif tentang upaya pengembalian benda-benda budaya guna mempererat hubungan diplomatik antar negara,” ujar Fadli Zon.

Menurut dia, Indonesia dan India bertalian dalam sejarah dan budaya, bahkan sejak abad keempat Masehi. Jejak-jejak historikal tersebut, kata dia, dapat dilihat melalui berbagai Candi Hindu-Buddha dan bahasa Sansekerta di Indonesia yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan budaya, bahasa, dan sastra Indonesia.

“Untuk itu, Kementerian Kebudayaan berupaya untuk mengembangkan kolaborasi dalam upaya pelindungan budaya dan tradisi, serta pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan melalui pelindungan pengetahuan tradisional dan folklor dengan India,” ujarnya.

Dengan penekenan kesepakatan, kedua negara berniat mempererat hubungan budaya di berbagai bidang, antara lain bahasa dan sastra, museum, seni visual, seni pertunjukan, sejarah, arkeologi, antropologi, film, hak kekayaan intelektual, serta pengetahuan tradisional dan folklor. Adapun program tersebut didasarkan pada perjanjian antara Pemerintah Republik India dan Pemerintah Republik Indonesia yang telah ditandatangani pada 29 Desember 1955.

Baca Juga :  Meski Telah Berdamai dengan Pegawainya, Mendikti Saintek Satryo Tetap Dipanggil Komisi X DPR Hari Ini

Nantinya, kolaborasi tersebut juga akan mencakup pertukaran pengetahuan dan delegasi di bidang tari tradisional dan kontemporer, musik, teater, dan seni pertunjukan lainnya antara seniman dan budayawan di Indonesia dan India. Sementara itu, dalam bidang sejarah, arkeologi, antropologi, dan konservasi, Indonesia dan India sepakat untuk melakukan pertukaran pakar, penelitian, dan publikasi bersama serta di dalamnya meliputi pelatihan dan kerja sama dalam upaya konservasi cagar budaya.

www.tempo.co