Beranda Umum Nasional Prabowo Masuk 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh 2025, Jokowi Nyungsep sebagai Tokoh Terkorup...

Prabowo Masuk 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh 2025, Jokowi Nyungsep sebagai Tokoh Terkorup versi OCCRP

Prabowo Subianto dan Joko Widodo | tempo.co | kolase: suhamdani

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto bak bumi dan langit. Bagaimana tidak? Prabowo Subianto menjadi satu dari 10 pemimpin dunia yang bakal dianggap berpengaruh pada 2025.

Nama Prabowo itu masuk dalam laporan bertajuk “Meet the 10 World Leaders to Watch in 2025”. Laporan itu dibuat oleh media Singapura, Straits Times pada Sabtu (4/1/2025).

Sebaliknya,  Jokowi malah nyungsep masuk nominasi sebagai finalis tokoh terkorup 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Persoalan tersebut baru-baru ini diumumkan, sehingga menuai perhatian publik terhadap presiden ketujuh Negara Indonesia itu.

Di area ini,  Jokowi punya sejumlah kawan tokoh dunia yang juga sama-sama apes masuk nominasi terkorup. Antara lain Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.

Berbeda dari Jokowi,   nama Prabowo Subianto  bakal bersanding dengan tokoh-tokoh dunia yang lumayan keren.

“Dari Donald Trump dan Xi Jinping hingga Prabowo Subianto dan Vladimir Putin, para tokoh berpengaruh ini akan memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan di seluruh dunia,” tulis laporan The Straits Times.

Media itu melaporkan, Prabowo berpeluang merebut kepemimpinan regional mengingat langkah cepatnya setelah menjadi presiden.

Kurang dari sebulan setelah dilantik, November 2024, Prabowo mengunjungi banyak negara. Dia mengunjungi Cina, Amerika Serikat, Peru, Brasil hingga Inggris.

Ketika di Cina, Prabowo bertemu Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan ketua parlemen. Pertemuannya itu menyepakati memperkuat kerja sama kedua negara di bidang ekonomi hingga pertahanan.

Baca Juga :  Ketua Komjak Usulkan Denda Damai Hanya untuk Kasus Korupsi Kecil dan Diperlukan Ada Aturan yang Jelas

Setelah itu, Prabowo ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Joe Biden. Prabowo kemudian menghadiri konferensi tingkat tinggi APEC di Peru dan melaksanakan sejumlah pertemuan bilateral. Prabowo lalu menghadiri KTT G20 di Brasil.

Prabowo setelah itu berkunjung ke Inggris. Prabowo kemudian bertemu Raja Charles III dan Perdana Menteri Keir Starmer.

“Ini menandakan keinginannya untuk menempatkan Indonesia di pusat diplomasi internasional,” tulis laporan itu.

Menurut media ini, motivasi Prabowo melakukan kunjungan luar negeri itu atas dasar ekonomi ketimbang geopolitik atau pribadi. Prabowo ingin mencapai pertumbuhan PDB sebesar 8 persen. Pencapaian sasaran ini bergantung pada upaya menarik investastor terutama dalam bidang infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan produktivitas di seluruh nusantara.

Pada tingkat internasional, media ini menilai, Prabowo mendorong Indonesia agar lebih tegas dalam kelompok multilateral. Prabowo misalnya mengumumkan Indonesia bergabung dalam kemitraan BRICS. Dalam KTT BRICS di Rusia pada Oktober 2024, Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Sugiono bahkan menyampaikan ketertarikan untuk bergabung BRICS.

Media ini juga menyoroti Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang menemukan sosok sekutu dalam diri Prabowo. Prabowo dianggap dapat memberikan dukungan kuat bagi pencapaian Malaysia di ASEAN. Pencapaian ini akan memfasilitasi investasi lintas batas, konektivitas rantai pasokan, dan pembangunan berkelanjutan, serta sejalan dengan penekanan pemerintahannya pada “pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan”.

Media ini juga menyoroti posisi Indonesia soal rivalitas Cina dan Amerika Serikat di Asia Pasifik. Menurut media tersebut, pendekatan kebijakan luar negeri Prabowo memicu perdebatan soal langkah-langkah yang diambil untuk melayani kepentingan strategis nasional.

Baca Juga :  Dua Tahun Macet, Dosen ASN Kemdiktisaintek Desak Pemerintah Cairkan Pembayaran Tukin

Para pengamat akan memantau secara cermat langkah Prabowo mengarungi keseimbangan global dan mengelola kritik dalam negeri terhadap keputusan internasionalnya.

“Dalam hal ini, mungkin aktivisme global Bapak Prabowo menggambarkan satu kebenaran: Para pemimpin membutuhkan dukungan kuat di dalam negeri, sehingga mereka dapat mengarahkan negaranya melalui masa-masa yang penuh tantangan,” demikian analisis Straits Times.

Tidak hanya Prabowo, mereka yang masuk dalam daftar pemimpin Straits Times adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump, Presiden Cina Xi Jinping, dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Selain mereka terdapat pula nama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hingga pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

www.tempo.co | suhamdani