Beranda Umum Nasional Demo Kritik Prabowo, Ribuan Mahasiswa Lumpuhkan Malioboro. Sebagian Pelaku Ekonomi Mendukung

Demo Kritik Prabowo, Ribuan Mahasiswa Lumpuhkan Malioboro. Sebagian Pelaku Ekonomi Mendukung

Jalanan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer pada Kamis (20/2) siang lumpuh tak bisa dilalui sementara karena aksi ribuan mahasiswa di Yogyakarta yang mengkritik pemerintahan Prabowo-Gibran | tempo.co

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ribuan mahasiswa tumpah ruah di sepanjang Jalan Malioboro hingga kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Kamis (20/2/2025)  siang.

Aksi yang melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta dan para aktivis tersebut membuat jalanan lumpuh total. Massa bergerak dari Taman Parkir Abu Bakar Ali, melewati Jalan Malioboro, dan berkumpul di Titik Nol Kilometer, menyuarakan kekecewaan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

 

Dalam aksi tersebut, mahasiswa meluapkan kritik tajam terhadap sederet kebijakan yang dikeluarkan dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Mereka menilai kebijakan itu justru memperburuk masa depan Indonesia dan menyulitkan masyarakat kecil.

 

Meski membuat kawasan Malioboro lumpuh dan Istana Negara Gedung Agung dikepung, para pelaku ekonomi setempat justru tidak mengeluh. Beberapa di antaranya bahkan mendukung aksi tersebut. “Ya biar pemerintah sekarang juga sadar tidak membuat ekonomi makin sulit buat rakyat,” kata Harjono, 60 tahun, seorang kusir andong yang biasa mangkal dekat Mal Malioboro.

 

Harjono mengaku merasakan dampak kebijakan pemerintah yang membuat ekonomi semakin sulit, terutama saat gas elpiji 3 kilogram langka di pasaran. “Sudah susah cari penumpang, pas pulang ke rumah harus muter-muter lagi cari gas buat masak,” ujarnya.

Baca Juga :  Pengamat: Gerakan Vandalisme “Adili Jokowi” Bisa Meluas dari Sabang Sampai Merauke

 

Ia menuturkan bahwa penghasilannya sebagai kusir andong kian sulit karena sepinya wisatawan di luar musim liburan. Pendapatannya semakin terhimpit dengan mahal dan langkanya kebutuhan pokok. “Saya harap dengan aksi-aksi mahasiswa seperti ini pemerintah juga mau mendengarkan, agar tak makin menyengsarakan rakyat kecil,” kata Harjono.

 

Hal serupa diungkapkan oleh Suratno, pedagang asongan minuman di kawasan Malioboro. Ia mengaku tidak terganggu dengan aksi mahasiswa itu. “Kan tidak tiap hari ada demo, demonya juga tertib, tidak anarkis, dagangan saya juga tetap laku dibeli,” ujarnya. Suratno berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan kebutuhan pokok agar tidak terus naik dan menyusahkan masyarakat kecil.

 

Dalam aksi tersebut, mahasiswa dan aktivis membawa poster-poster yang mengecam kebijakan pemerintah di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, hingga politik. Beberapa poster bertuliskan kritik tajam seperti “Makan Gratis, Pendidikan Krisis”, “Jangan Biarkan Militer Mengurusi Dapurmu!”, dan “Katanya Irit, Tapi Retret Habiskan Lebih Dari Rp11 Miliar – Kuwi Boros Lee”.

Baca Juga :  Kemhan: Deddy Corbuzier Harus Lapor Jika Tolak Gaji Stafsus

 

Kepala Kepolisian Resort Kota Yogyakarta, Komisaris Besar Polisi Aditya Surya Dharma, menyatakan pihaknya menyiagakan 465 personel yang disebar secara fleksibel di berbagai titik. “Kami siagakan personel agar aksi berjalan lancar tanpa mengganggu ketertiban umum,” kata Aditya.

www.tempo.co