Beranda Umum Nasional Guru MAN 1 Lamongan yang Viral karena Gebrak Meja dan Marah-marah saat...

Guru MAN 1 Lamongan yang Viral karena Gebrak Meja dan Marah-marah saat Siswa Protes soal SNBP Dicopot dari Jabatannya

Oknum guru MAN 1 Lamongan, Jawa Timur yang viral gebrak meja diberhentikan dari jabatannya sebagai Waka Kurikulum. Aksi oknum guru tersebut terjadi pada 31 Januari 2025. Sumber: Tangkap Layar Video via Tribunnews

LAMONGAN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Seorang guru di MAN 1 Lamongan, Jawa Timur, viral setelah menggebrak meja dan membentak siswa yang mempertanyakan data eligible mereka untuk Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2025.

Kejadian ini terjadi saat para siswa di sekolah itu menanyakan mengapa nilai mereka tidak terinput dalam sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Akibat tindakan yang terjadi pada pada Jumat (31/1/2025), guru yang bersangkutan dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

Kepala Kemenag Lamongan, Muhlisin Mufa, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah menerima hasil laporan berita acara pemeriksaan (BAP) dari pihak MAN 1 Lamongan.

“Memang wewenang pengangkatan waka itu menjadi wewenang kepala sekolah madrasah,” kata Muhlisin pada Jumat, 7 Februari 2025, dilansir Tribun Jatim.

Baca Juga :  KPK Geledah Rumah Ketua PP Japto Soerjosoemarno, Sita 11 Mobil hingga Uang

Sementara itu, posisi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum kini dipegang oleh Robiul Muhaimin.

Muhlisin menegaskan pentingnya lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag untuk lebih teliti dan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) guna menghindari kejadian serupa di masa depan.

Saat ini, terdapat 22 siswa yang datanya tidak dapat terinput dalam sistem PDSS, yang berpotensi menghalangi mereka untuk mengikuti jalur SNBP.

Sebelumnya, video berdurasi 25 detik yang memperlihatkan aksi guru tersebut beredar luas di media sosial.

Dalam video itu, terlihat guru berbicara dengan nada tinggi kepada siswa, diiringi suara tangisan dari beberapa siswa yang merasa tertekan.

Peristiwa ini terjadi pada 31 Januari 2025, dan menimbulkan keresahan di kalangan siswa yang khawatir tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri melalui jalur SNBP.

Baca Juga :  Datangi Istana, Ponakan Prabowo Bantah Terkait Isu Reshuffle Kabinet

www.tribunnews.com