SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Penginput Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) SMKN 2 Solo, Joko Widodo buka suara terkait kronologi 300 siswa yang terancam tidak bisa mengikuti pendaftaran kuliah lewat jalur tanpa tes atau SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi).
“Untuk kronologi memang ini kegagalan dari pengisian PDSS. Sudah ada zoom dari kepala dinas Semarang, saya mengikuti juga. Intinya memang penyiapan siswa eligibel termasuk dari SMK 2 memang terlalu lama. Ketika ada yang mengundurkan diri, kita coba cari penggantinya. Namun itu malah justru membuat waktu jadi mepet,” ungkapnya.
Kemudian selanjutnya, ditambahkan Joko Widodo, SMK 2 Solo setiap tahunnya ada jurusan teknik mesin doubel. Namun di tahun ini jurusan teknik mesin yang doubel itu salah satunya tidak bisa diisi oleh siswa dari jurusan manapun. Baik teknik mesin maupun jurusan yang lain.
“Sehingga hal itu membuat data siswa tidak bisa di finalisasi. Akhirnya kami mengajukan ke help desk, kita telpon, itu bisa dihapus. Namun untuk data-data yang sudah diisikan itu harus dikosongkan lagi. Kita berburu dengan waktu untuk mengisi ulang data PDSS, namun waktu tidak berpihak pada kami,” jelasnya.
Sehingga pihak sekolahpun sampai sekarang masih menunggu usaha dari kepala dinas pendidikan terlebih dahulu. Ando