WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan 1446 H, Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Program Intensif Ramadan bertajuk Generasi Melek Kitab Kuning (Gen-MKing).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca Alquran dan memahami kitab kuning bagi berbagai kalangan, termasuk pegawai Kemenag, mahasiswa, pelajar, Penyuluh Agama Islam, serta masyarakat umum.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Kemenag untuk memperkuat pemahaman keislaman berbasis literatur klasik.
“Gen-MKing diharapkan dapat membangun generasi yang memahami kitab kuning secara benar dan mendalam,” ujarnya dilansir dari kemenag.go.id
Jadwal Pendaftaran dan Pelaksanaan
Pendaftaran Program Intensif Ramadan Gen-MKing dibuka mulai 18–24 Februari 2025 secara daring melalui laman s.id/gen-m2025. Seleksi peserta akan dilakukan pada 25 Februari 2025, dan hasilnya diumumkan pada 26 Februari 2025.
Program ini akan berlangsung selama bulan Ramadan, mulai 3 Maret 2025, setiap Senin hingga Kamis, pukul 09.00–11.00 WIB. Kegiatan akan diselenggarakan secara langsung di Masjid Al-Ikhlas, Kementerian Agama RI, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat.
Fasilitas dan Materi Pembelajaran
Peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan berbagai fasilitas, seperti e-sertifikat, kaus (T-shirt), dan buku pegangan (handbook). Dalam program ini, mereka akan dibimbing oleh para ahli dengan metode pembelajaran yang sistematis dan aplikatif, mencakup:
– Teknik membaca Alquran dengan baik dan benar
– Pemahaman kitab kuning dengan pendekatan yang lebih mudah
– Referensi kitab kuning yang menjadi rujukan utama dalam kajian keislaman
“Kami berharap semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk mempelajari kitab kuning, karena ini merupakan khazanah keilmuan Islam yang masih terjaga hingga saat ini,” pungkas Arsad.
Bagi masyarakat yang berminat, segera daftarkan diri sebelum batas waktu pendaftaran berakhir. Program ini merupakan kesempatan emas bagi siapa saja yang ingin memperdalam ilmu agama di bulan Ramadan. Aris Arianto
