Beranda Umum Besarnya Banjir Bekasi, Warga Sampai Jebol Tembok Pembatas Perum Galaxy untuk Keluarkan...

Besarnya Banjir Bekasi, Warga Sampai Jebol Tembok Pembatas Perum Galaxy untuk Keluarkan Air

Tangkapan layar ini diambil dari akun Instagram @volunteer.netizen pada Rabu (5/3/2025), terlihat sekelompok orang diduga tengah menjebol tembok beton yang menjadi pembatas Perumahan Galaxy, Bekasi Selatan. Tembok dijebol untuk mengurangi debit air yang merendam perumahan elit tersebut | tribunnews

BEKASI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Banjir yang melanda Bekasi kemarin berlangsung dengan dahsyat. Bahkan kawasan Perumahan Galaxy, Bekasi yang tergolong merupakan perumahan elit, tergenang sampai setinggi paha orang dewasa.

Sampai-sampai, untuk mengalirkan  genangan air, tembok pembatas perumahanelit tersebut terpaksa dibobol oleh warga sekitar.

Aksi pembobolan tembok yang direkam video mengenai pembobolan pembatas tersebut sempat menjadi viral di media sosial. Di balik tembok pembatas tersebut, genangan air cukup tinggi, tetapi di Kampung Utan tidak terdampak banjir sama sekali.

Dalam narasi yang beredar, pembobolan tembok itu, diduga dilakukan oleh warga Perumahan Galaxy agar banjir mengalir ke wilayah Kampung Utan.

Beberapa warga membobol bagian bawah tembok beton menggunakan linggis.

Beberapa saat kemudian, separuh tembok beton itu terlihat jebol.

Video tersebut, menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @volunteer.netizen pada Rabu (5/3/2025).

Diketahui, peristiwa itu terjadi di Perumahan Galaxy, Jalan Baru Pekayon, Kecamatan Selatan, Kota Bekasi pada Selasa (4/3/2025). Pada kesempatan terpisah, Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Dedi Herdiana, mengaku telah mendapat informasi tersebut.

Dedi membantah narasi yang beredar, warga yang membobol tembok tersebut, bukanlah warga Perumahan Galaxy.

Melainkan, pembobolan itu dilakukan atas inisiatif warga Kampung Utan.

“Alasan mereka itu bukan semata-mata yang lain, tapi tujuannya baik,” ucap Dedi.

Baca Juga :  Coba Terobos Banjir, Mobil di Bekasi Ini Terseret Banjir Hingga 20 Meter!

Peristiwa itu bermula ketika warga Kampung Utan mengeluhkan air banjir yang terjebak di Perubahan Galaxy merembes ke rumah-rumah warga yang berdempetan dengan tembok pembatas perumahan elit tersebut.

“Awalnya ada rumah warga yang bocor. Akhirnya, dia mendatangi Pak RT, bilang rumah dia kebocoran karena luapan air (dari banjir di Grand Galaxy City),” kata Dedi, Rabu (5/2/2025)

Lalu, warga Kampung Utan berinisiatif melubangi tembok pembatas. Tujuannya, untuk mengurangi genangan air banjir di Perumahan Galaxy.

Dengan adanya lubang di tembok itu, warga berharap, genangan air di Perumahan Galaxy sebagian mengalir ke selokan di area perkampungan.

“Warga di sana mencoba mengurangi luapan air dari atas (Perumahan Galaxy) ternyata sama mereka dikorek-korek (temboknya),” ucap Dedi.

Namun, tak lama setelah warga membobol, salah satu sisi tembok pembatas jebol.

Meski demikian, Dedi memastikan, tembok yang jebol bukan di bagian yang dilubangi warga.

“Tapi, yang jebol itu bukan tembok yang dikorek. Justru yang jebol itu tembok yang sampingnya karena debit air yang tinggi,” sambung Dedi.

Alhasil, air yang tergenang di Grand Galaxy City mengalir ke Kampung Utan dan menyebabkan banjir di kampung tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sebanyak 52.000 jiwa terdampak banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi.

Baca Juga :  Dilanda Banjir, Ratusan Warga Bekasi Terpaksa Mengungsi

Hingga Rabu (5/3/2025), air banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut.

Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, mengatakan banjir melanda 14 kecamatan di Kabupaten Bekasi dan tujuh kecamatan di Kota Bekasi.

Pihaknya masih melakukan pendataan jumlah warga terdampak akibat meluapnya debit air Sungai Bekasi.

“Kami telah melakukan penanganan darurat, termasuk evakuasi warga, pendirian tempat pengungsian darurat, serta penyediaan logistik. Kita lakukan bersama relawan juga di sini,” kata Anne dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/2025).

Anne menjelaskan, ketinggian air di sejumlah titik bervariasi, dengan rata-rata antara 50 hingga 350 cm.

Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas publik, termasuk rumah sakit.

www.tribunnews.com