
SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan mantan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) berbondong-bondong mengurus BPJS Ketenagakerjaan pada Sabtu (1/3/2025), setelah perusahaan tekstil raksasa itu resmi ditutup secara permanen dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Salah satu mantan karyawan, Uut (32), mengaku datang untuk mengurus keperluan administrasi pasca-PHK.
“Ini ngurus BPJS Ketenagakerjaan, sekalian diminta mengumpulkan berkas bersama teman-teman,” ujar Uut.
Ia mengaku masih terkejut dengan keputusan Sritex yang harus menghentikan operasionalnya dan merumahkan seluruh pekerjanya.
“Ini pabrik besar, banyak kenangan di sini. Teman-temannya baik, sudah kayak saudara sendiri. Sritex ini sudah seperti sawah ladang bagi kami,” ungkapnya.
Setelah tidak lagi bekerja di Sritex, Uut berencana merintis usaha kuliner bersama suaminya di kampung halamannya, Jumapolo, Karanganyar.
“Insyaallah mau buka usaha es dan warung makan,” katanya.
Terkait pernyataan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sukoharjo yang siap memfasilitasi eks-karyawan Sritex agar bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan lain, Uut menilai hal itu sebagai solusi yang baik.
“Kalau bisa, ya bagus. Kasihan yang butuh pekerjaan, terutama yang rumahnya jauh. Tapi saya sendiri masih ingin melihat dulu, siapa tahu nanti malah coba kerja lagi,” pungkasnya. Ando