Beranda Umum Nasional Hashim: Danantara Bakal Disuntik ABPN Rp 330 T, Ekonom Peringatkan untuk Hati-hati...

Hashim: Danantara Bakal Disuntik ABPN Rp 330 T, Ekonom Peringatkan untuk Hati-hati  

Presiden Prabowo Subianto ketika meluncurkan badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar US$ 20 miliar atau Rp 330,629 triliun setiap tahun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara.

 

“Pemerintah berencana menyuntik kas US$ 20 miliar dari APBN setiap tahun,” kata Hashim dalam acara Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 di Hotel St Regis, Jakarta, pada Kamis (27/2/2025). Ia menambahkan bahwa dana tersebut akan dialokasikan setiap tahun selama Prabowo Subianto menjabat sebagai Presiden.

 

“Semoga (bisa menjabat) 10 tahun,” ucapnya.

Namun, pernyataan itu mendapat tanggapan dari ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin. Ia memperingatkan agar pemerintah tidak terlalu berlebihan dalam menyampaikan narasi kebijakan ekonomi, terutama terkait dengan Danantara.

“Hati-hati mengeluarkan narasi kalau tidak bisa merealisasi,” ujar Wijayanto dalam seminar daring bertajuk ‘Apakah Pengelola Dana Negara Danantara Kebal Hukum?’ pada Sabtu (1/3/2025). Ia menilai klaim besar seperti yang disampaikan Hashim dapat berisiko menurunkan kredibilitas pemerintah jika pada akhirnya tidak dapat diwujudkan.

Baca Juga :  IHSG Turun Usai Peluncuran Danantara, Picu Tanda Tanya di Pasar Saham

Wijayanto menegaskan bahwa kredibilitas pemerintah sangat penting bagi kepercayaan investor dan stabilitas ekonomi nasional. Jika klaim tersebut tidak terealisasi, menurutnya, hal itu bisa berdampak buruk bagi upaya pemerintah dalam menarik investasi maupun menjual surat utang negara. “Kalau kredibilitasnya jatuh di mata rakyat, di mata investor, itu berat bagi bangsa ini untuk bangkit menarik investasi,” katanya.

Ia menyarankan agar pemerintah melakukan perencanaan yang matang dalam setiap kebijakan yang diambil serta berhati-hati dalam menyampaikan narasi ke publik. “Dengan segala kerendahan hati, kepada beliau-beliau yang sedang di pusat kekuasaan, harus hati-hati menyampaikan narasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan BPI Danantara pada 24 Februari 2025 di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa Danantara bukan hanya sekadar lembaga pengelola investasi, tetapi juga instrumen pembangunan nasional.

“Jangan salah, apa yang kami luncurkan hari ini bukan sekadar dana investasi, melainkan instrumen alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo dalam pidato peresmian.

Baca Juga :  Tak Perlu Sampai ke Antartika, Dugaan Korupsi di Depan Mata! Pegiat Antikorupsi Laporkan Dugaan Korupsi Retret Kepala Daerah ke KPK

Danantara ditargetkan untuk mengoptimalkan pengelolaan investasi dan aset perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Lembaga ini bakal mengelola aset perusahaan pelat merah yang diperkirakan mencapai US$ 900 miliar. Pendanaan awalnya ditargetkan mencapai US$ 20 miliar, yang nantinya akan diinvestasikan dalam lebih dari 20 proyek nasional sebagai bagian dari proyek industrialisasi dan hilirisasi.

www.tempo.co