SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemerintah Kabupaten Sragen kembali mendapat sorotan dan kritik keras, kritikan kali ini datang dari Tatag Prabawanto mantan Sekda Kabupaten Sragen. Dalam kritikannya ia melihat di pemerintahan saat ini manajemen birokrasi dan tata kelola pemerintahan di lingkungan Pemkab Sragen dalam beberapa bulan terakhir dinilai tidak mampu mengoptimalkan potensi yang ada.
Tidak hanya itu, Tatag juga membeberkan bahwa kebijakan tata kelola pemerintahan di Sragen bupati Sigit Pamungkas saat ini dinilai “tidak sehat”. Kritik utama diarahkan pada kebijakan penataan dan mutasi birokrasi yang dilakukan. Apalagi pemkab Sragen kembali membuka kesempatan pengisian posisi jabatan kepala dinas.
Menurut Tatag, keputusan mutasi yang diambil Bupati seolah-olah membuat para birokrat berada dalam kondisi yang tidak nyaman dan penuh tekanan.
“Iya keputusan penataan mutasi seolah bupati membuat birokrat makan tidak sehat, minum tidak segar, tidur tidak nyenyak,” kata Tatag Prabawanto pada Kamis (11/12/2025).
Tidak hanya itu, Tatag juga menyoroti keputusan penggeseran sejumlah pejabat ke posisi fungsional. Ia menilai langkah tersebut dilakukan secara setengah-setengah dan kurang strategis.
“Ada pula yang digeser fungsional, namun sebelum ambil sikap seperti itu semestinya ambil sosok definitif dulu,” bebernya.
Saat ini, banyak posisi strategis diisi oleh Pelaksana Tugas (PLT). Pengisian jabatan dengan PLT ini, menurut Tatag, berdampak pada terhambatnya pengambilan keputusan strategis.
“Sekarang diisi PLT, tidak jauh, kebijakan strategis tidak berani memutuskan,” bebernya.
Dia bahkan memperingatkan agar pimpinan tidak menganggap remeh urusan pemerintahan daerah. Apalagi sampai menyamakannya dengan kegiatan yang lebih sederhana.
“Jangan ibaratkan mengurusi pemerintahan seperti mengurusi mahasiswa KKN,” ujarnya. Huri Yanto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















