Mencicipi aneka menu sederhana berbalut suasana pedesaan di tengah keramaian Yogyakarta dapat dilakukan di banyak tempat. Ya, kota Pelajar ini banyak menghadirkan tongkrongan unik dengan kelebihan tersendiri,mulai dari fisik bangunan,menu yang disuguhkan, harga yang terjangkau hingga pelayanan yang ramah.
Di jalan Kaliurang Km 12,5 Candikarang, Ngaglik, Sardonoharjo Sleman Yogyakarta ini salah satunya, ada tempat tongkrongan untuk keluarga,sahabat bahkan mitra kerja yang sangat nyaman dan menyenangkan.
Wedangan Kampoeng, namanya. Tak jauh berbeda dengan kemasan wedangan di kota Solo, wedangan ini khas menyuguhkan aneka nasi , sundukan (sate), aneka gorengan,aneka minuman dan lainnya.
Hanya saja situasi yang ditawarkan di sini bikin betah, bagaimana tidak banyak pepohonan yang melindungi, padahal lokasi wedangan ini menjorok ke bawah, sementara di atasnya adalah jalan Kaliurang yang menjadi jalur utama menuju ke obyek wisata Kaliurang dan sekitarnya. Ada beberapa bangunan di sini, yakni bangunan pendapa terbuka sebagai tempat berisi pajangan ragam menu, dan pembeli dapat mengambil langsung aneka makanan tersebut, kemudian membayarnya lebih dulu ke kasir.
Ada pula bangunan joglo tua, dengan sejumlah ornamen jadul melengkapi di dalamnya, seperti meja kursi, bangku, lampu gantung dan lainnya. Tempat ini dapat dipergunakan pengunjung untuk bercengkerama sembari menikmati aneka makanan yang sudah dipilihnya. Untuk keluarga yang ingin lebih privat dapat memilih beberapa gazebo kecil yang ada di sekitarnya. Sedangkan yang menyukai tempat terbuka dapat memilih bangku-bangku panjang di tengah tempat kulineran ini.
Dilindungi aneka pohon hijau, membuat suasana makan seperti layaknya di pesta kebun. Semakin syahdu, pada bagian belakang rumah joglo tersebut, ada sungai kecil yang memisahkan bagian untuk tempat lesehan. Sebuah bangku panjang di belakang Joglo ini pun menjadi tempat favorit karena pengunjung dapat menikmati aliran sungai kecil itu, namun bila hujan deras suara air sungai ini terdengar cukup mendebarkan. Jangan takut di tempat ini juga tersedia mushala kecil yang cukup nyaman, dibuat semacam bungalow dengan lantai dari kayu, jadi adem.
Untuk menu, pun tak kalah lengkap menggoda, tengok saja ada nasi megono,nasi goreng,nasi jamur, nasi sambel teri, nasi bakar ayam, nasi kuning, nasi sambal tongkol dan masih banyak lainnya. Untuk sundukan ada sate usus, sate telur puyuh, sate kikil, sate brutu,sate ati, ceker, kepala, jamur, keong, dan lain-lain. Sedangkan minuman teh, jeruk jahe, tape susu, wedang kampoeng, wedang ronde, wedang ronde, wedang bajigur, wedang bandrek, wedang sekoteng. Selain itu, tersedia pula aneka kopi seperti Arabika Java Arjuna, Arabika Merapi, Arabika Sindoro, Robusta Java Sumbing dan masih banyak pilihan lainnya. Jangan salah, harga di tempat ini cukup terjangkau, untuk aneka gorengan mulai Rp 1.000, sundukan @ 2.000, nasi hanya @ 2.000, sedangkan kopi mulai @ 6.000 per gelas.
Semakin lengkap di tempat ini juga menyediakan semacam “corner” untuk live cooking masakan besar, seperti mie ayam, mie Jawa, capcay, serta sudut untuk memanaskan aneka sundukan sesuai permintaan pembeli.
Menurut Farly, salah satu karyawan Wedangan Kampoeng, tempat ini buka setiap hari , Senin –Minggu, setiap pagi pukul 07.00WIB-16.00WIB. Mereka break sebentar untuk pergantian shift dan kemudian buka kembali 16.30WIB-23.00WIB.
“Biasanya ramai pengunjung itu Sabtu dan Minggu, tapi paling terasa padat hari Sabtu. Banyak juga yang dari luar kota, “tandasnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (10/2).
Daya tarik bangunan jadul, dengan menu yang enak, ditambah harga terjangkau diakui Diana, salah satu pengunjung. Meski harus menempuh jarak sekitar 5 KM dari tempat tinggalnya menuju Wedangan Kampoeng, hal itu tak menjadi masalah.
“Enak di sini, adem, banyak pohon jadi silir. Buat nongkrong sama temen-teman juga sampai lama ndak papa. Nah yang penting harganya itu lho, murah,”tandasnya yang mengaku sering ke Wedangan Kampoeng itu. Kiki Dian