SRAGEN– Puluhan warga di 11 RT di Desa Masaran, Kecamatan Masaran Sragen yang berdekatan dengan proyek Tol Solo-Kertosono (Soker) kembali menggelar aksi demo, Sabtu (10/3/2018) pagi. Mereka mengecam para pejabat dan pengelola proyek Tol Soker yang membiarkan keberadaan proyek memicu bencana banjir dan kerusakan infrastruktur yang menyengsarakan warga.
Mereka pun mendesak agar pihak pengelola jalan Tol Soker untuk bertanggungjawab memperlebar dan meninggikan saluran drainase di Tol Soker yang selama ini dianggap terlalu kecil dan menjadi biang pemicu banjir.
Warga yang kesal karena aspirasi yang disuarakan sejak 2016 hanya dianggap angin lalu, juga menumpahkan kegeramannya dalam bentuk kalimat menohok yang dituangkan dalam spanduk.
Antara lain “SEBELUM MEYELESAIKAN JALAN TOL TOLONG SELESAIKAN HAK HAK KAMI”
– Kembalikan taludku dulu sesuai Standart.
– Jangan menyengsarakan warga sekitar
– Warga jadi korban Banjir, banjir, dan banjir terussss !!!!!!!
– Banyak Infrastruktur yang rusak terus siapa yang bertanggungjawab ????
– Warga minta Draenasenya ditambah supaya banjir bisa terselesaikan.
– Kasihan Anak cucu kami akan menanggung dampak dan akibatnya brooow !!!!
– Nyamankanlah lingkungan kami bapak bapak pejabat !!!!
– Kepada siapa lagi harus mengadu ???? Agar terealisasi……
“Kami minta talud dan drainase dibuat standar. Karena yang dipasang oleh pihak Tol itu hanya 60 sentimeter diameternya. Padahal ketinggian talud di warga saja sudah tiga meter. Akibatnya sejak ada Tol, kalau hujan air nggak bisa mengalir dan memicu banjir di lingkungan kami,” papar Ali Wiyanto, Ketua RT 22.
Ali menambahkan pihaknya masih menunggu respon dari pihak terkait dan penjelasan Kades, pekan depan akan dikumpulkan di Kelurahan dengan mengundang Waskita dan PT SNJ selaku pengelola Tol Soker.
Kapolsek Masaran, AKP Mujiono mewakili Kapolres AKBP Arif Budiman mengatakan pihaknya siap membantu warga menyalurkan aspirasi dengan mempertemukan pihak terkait agar dicari solusi terbaik. Pihaknya berharap semua pihak saling menjaga dan apabila ada permasalahan, bisa dibahas dan dirembug secara baik tanpa ada anarkis. Wardoyo