SRAGEN- Kondisi Robet Setianto (21) pendekar perguruan PSHT asal Dukuh Ringinanom RT 23, Soko, Miri yang menjadi korban penganiayaan di Gunung Kemukus, Pendem, Sumberlawang, Sabtu (7/7/2018) dinihari dilaporkan sudah berangsur membaik. Korban yang ditemukan penuh luka sobek saat menghadiri Halal Bihalal Lindu Aji itu mendapat 34 jahitan.
Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Miri AKP Fajar Nur Ihsanudin mengungkapkan perkembangan kondisi korban dilaporkan sudah membaik Minggu (8/7/2018).
“Sudah bisa diajak berbicara dan kondisinya sudah membaik,” paparnya.
Ia juga memastikan situasi hingga kini dalam keadaan aman dan terkendali. Menurutnya, korban masih dirawat di Klinik Asy Syifa di Soko, Miri. Dari hasil visum, korban mengalami luka robek di pipi sebelah kiri dan dijahit sebanyak empat jahitan.
Kemudian luka robek dipelipis sebelah kiri dan dijahit sebanyak kurang lebih 15 jahitan dan luka robek dibibir membentuk letter “L” dijahit sebanyak kurang lebih 15 jahitan.
Sementara, Kapolsek Sumberlawang AKP I Ketut Putra memastikan kasus penganiayaan itu tetap berlanjut ke ranah hukum. Saat ini masih dalam proses.
“Tetap lanjut,” tukasnya.
Seperti diberitakan, insiden pengeroyokan dan penganiayaan itu terjadi Sabtu (7/7/2018) dinihari sekira pukul 00.20 WIB.
“Korban dari perguruan PSHT. Pemicunya karena salah paham saja, ” papar Kapolsek Sumberlawang, AKP I Ketut Putra mewakili Kapolres AKBP Arif Budiman, Minggu (8/7/2018).
Kejadian bermula ketika malam itu, korban datang ke acara Halal Bihalal Lindu Aji yang digelar di area Gunung Kemukus Dukuh Gunungsari. Entah bagaimana mulanya, selesai acara, tiba-tiba terjadi keributan.
Beberapa orang diketahui memukuli korban dengan pecahan botol minuman keras merek Bir. Korban sudah ditemukan dalam kondisi luka berdarah.
Melihat kondisi korban penuh luka, ia kemudian dilarikan ke Klinik Asy Syifa Soko, Miri. Wardoyo