SOLO– Melalui ajang The 4th International Conference on Rehabilitation and Maintenance in Civil Engineering (4th ICRMCE) yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerjasama dengn fib (Fédération internationale du béton) co-organiser. Pada 4th ICRMCE, pakar-pakar internasional bertukar pikiran tentang hasil riset bidang rehabilitasi bangunan sipil. Dengan tema“Smart Rehabilitation and Maintenance in Civil Engineering for Sustainable Construction”, beberapa universitas dari dalam dan luar negeri memberi dukungan sebagai partner dalam ajang yang digelar Rabu (11/7/2018), di Hotel Best Western Premier Solk Baru tersebut.
Ketua Panitia 4th ICRMCE, Yusep Muslih mengatakan, para pakar rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan sipil tersebut berasal dari universitas internasional diantaranya TU Delft (Belanda), KIT (Germany), UTM (Malaysia), serta universitas dalam negeri seperti Universitas Jendral Soedirman, Universitas Diponegoro, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Mataram.
“Serta dua asosiasi profesi yang tergabung sebagai partner yaitu Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) dan Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI). Latar Belakang diadakan kegiatam ini yaitu dimana rehabilitasi dan pemeliharaan dalam dunia teknik sipil merupakan bagian yang penting, tidak kalah penting dibaningkan dengan perencanaan dan perancangan,” paparnya.
Ditambahkan Yusep, beban beban yang berlebihan yang bekerja pada bangunan, bencana alam, ketiadaan prosedur yang benar, dan juga menurunnya fungsi bangunan akibat degradasi atau perlemahan material menjadi penyebab kerusakan infrastruktur. Rehabilitasi dan pemeliharaan menjadi suatu langkah yang penting untuk memperpanjang umur layan infrastruktur.
“Rehabilitasi bisa didefinisikan sebagai usaha-usaha untuk mengembalikan fungsi bangunan dan infrastruktur terhadap perlemahan struktur. Langkah ini meliputi banyak aspek seperti perbaikan, penguatan, revitalisasi, renovasi dan restorasi. Sedangkan pemeliharaan meliputi seleuruh usaha untuk menjaga bangunan dan infrastruktur sehingga mampu melakukan fungsi layanan seperti yang direncanakan,” tukasnya.
Untuk itu, diperlukan suatu forum pertemuan para ahli teknik sipil baik dari kalangan akademisi, peneliti, perencana, perancang, dan konsultan dan kontraktor untuk bertukar pikiran dan berbagi informasi tentang temuan-temuan hasil riset, kajian, dan pengalaman khususnya di bidang rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan sipil.
“Dan Fakultas Teknik UNS, sebagai institusi yang mengemban tanggungjawab di bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian telah berinisiatif menyelenggarakan konferensi ini sejak delapan tahun sejak 2009,” pungkas Yusep. Triawati PP