Beranda Market Ekbis Siapa Sangka, Barang Berbau Menyengat ini Sumbang Angka Inflasi Terbesar Kedua Juni...

Siapa Sangka, Barang Berbau Menyengat ini Sumbang Angka Inflasi Terbesar Kedua Juni 2018 di Kota Solo

Tribunnews
Tribunnews

SOLO- Angka Inflasi di Kota Solo melonjak tinggi usai Lebaran 2018. Jika dibandingkan dengan dengan angka inflasi di Bulan Mei 2018 yang hanya 0,04 persen, diketahui angka inflasi tersebut naik tajam di Bulan Juni 2018 yaitu di angka 0,85 persen.

Namun siapa sangka, petai menyumbang andil terbesar kedua setelah tatif angkutan dalam pencetak angka inflasi di Bulan Juni 2018. Ya, komoditas berbau menyengat ini hamlir dapat dipastikan mengambil andil besar penyebab inflasi di momen Lebaran termasuk Lebaran 2018.

“Ya karena setiap momen lebaran, masyarakat Kota Solo selalu “membutuhkan” petai sebagai pelengkap hidangan lebaran. Itulah yang menyebabkan harga petai melambung tinggi,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Solo, Bandoe Widiarto, Sabtu (14/7/2018).

Baca Juga :  "Diserang" Di detik-detik Jelang Coblosan, Respati: Senang Berarti Ada yang Respons

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Solo, R Bagus Rahmat menyatakan, tidak hanya komoditas petai saja yang menyumbang andil penyebab inflasi di Kota Solo Bulan Juni 2018. Dari jumlah komoditas pangan sebanyak 363 komoditas, 25 persen di antaranya memberikan andil kenaikan inflasi sebesar 2,19 persen.

Petai menjadi penyumbang terbesar, yakni 44 persen mengalahkan daging ayam ras. Pada saat Lebaran lalu, harga petai mengalami lonjakan harga luar biasa, seiring naiknya permintaan. Meskipun sangat mahal, petai belum menjadi komoditas data penyumbang inflasi dalam kurun waktu empat tahun terakhir,” ujarnya.

Kendati demikian, Bagus memastikan hampir semua daerah mengalami inflasi di saat yang sama. Inflasi di Kota Solo sendiri menempati urutan ke-55. Yang tertinggi terjadi di Tarakan, sedangkan yang terendah di Medan dan Pekan Baru.

Baca Juga :  Cara Menghadapi Kenaikan Harga Akibat Lonjakan PPn 12 Persen

“Satu-satunya daerah yang tidak mengalami inflasi adalah Maluku. Maluku justru mengalami deflasi,” tegasnya. Triawati Prihatsari P