SRAGEN- Warga Desa Ngartirto, Kecamatan Sumberlawang dilanda keresahan akibat merebaknya wabah penyakit demam berdarah (DB). Dalam beberapa hari terakhir, satu persatu warga bertumbangan dilarikan ke rumah sakit akibat terserang DB.
Serangan penyakit gigitan nyamuk Aides Aygepti itu merebak di Dukuh Sendangpalang RT 2 dan 3. Sedikitnya enam orang terpaksa harus dirawat di rumah sakit dengan diagnose positif DB.
“Kalau gejalanya sudah sejak dua minggu lalu. Awalnya hanya satu orang di RT 2 namanya Ali masih mahasiswa yang kena. Dia langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah itu, makin bertambah. Sampai hari ini total ada enam warga yang sudah dirawat karena DB,” ujar Kadus Sendangpalang, Sutrisno, Senin (29/10/2018).
Menurutnya, enam warga yang kena DB itu mayoritas pelajar yang duduk di bangku SD hingga mahasiswa. Selain Ali, ada juga Sulaiman, siswa SMP, Hanifa masih berusia SD dan tiga lagi yang sudah dirawat.
Sutrisno menguraikan beruntung dari enam korban itu, tak sampai ada korban jiwa. Mereka semuanya bisa tertangani dan kondisinya berangsur membaik.
“Yang dua sudah diperbolehkan pulang. Yang lainnya masih dirawat,” tuturnya.
Atas kejadian itu, pihaknya bersama warga sempat mendesak ke Puskesmas dan DKK untuk segera melakukan fogging. Pasca kejadian, ibu-ibu PKK di desanya juga langsung terjun melakukan pengecekan semua rumah guna mendeteksi sumber penyebar DB.
“Kami juga heran, karena saat ini wilayah kami sangat kekeringan. Ibarate mau untuk kencing saja susah, masak bisa kena DB. Makanya tadi semua ibu PKK langsung terjun mengecek jentik nyamuk di semua rumah warga,” tukas Sutrisno.
Terpisah, Anggota DPRD Sragen asal Sumberlawang, Muh Harris Effendi meminta dinas terkait segera bergerak melakukan penanganan. Ia juga meminta dilakukan fogging secepatnya demi meredam wabah DB yang makin meresahkan warga tersebut.
Kepala Dinad Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto melalui Sekdin, Fanni Fandani menyampaikan usai menerima laporan, pihaknya bersama tim P2PL langsung terjun ke lokasi indeks kasus untuk melakukan penelitian epidemologi (PE).
“Memang ada enam warga yang dirawat di rumah sakit karena DB. Namun yang dua sudah pulang. Ini tadi kami langsung ke Ngargotirto mengecek lokasi, melakukan PE dan fogging. Sekaligus tadi memberikan bubuk abate kepada warga, penyuluhan dan sosialisasi untuk menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk,” tandasnya. Wardoyo