Beranda Daerah Semarang Teror Pembakaran Sepeda Motor di Temanggung, Pelaku Beraksi Dini Hari

Teror Pembakaran Sepeda Motor di Temanggung, Pelaku Beraksi Dini Hari

Petugas kepolisian sedang melakukan olah perkara di lokasi kejadian, di Desa Ketitang, Kecamatan Jumo, Temanggung.Tribubjateng/Istimewa
Petugas kepolisian sedang melakukan olah perkara di lokasi kejadian, di Desa Ketitang, Kecamatan Jumo, Temanggung.Tribubjateng/Istimewa

TEMANGGUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM – ‎‎Aksi pembakaran sepeda motor terjadi di Dusun Kalisalam RT 02 / RW 05, Desa Ketitang, Kecamatan Jumo, Temanggung Senin (18/2/2019) dini hari.

Dua sepeda motor yang diparkirkan di teras rumah Sungkono (53) hangus setelah dibakar orang tak dikenal.

Kejadian pembakaran kendaraan bermotor seperti ini, sebelumnya telah sering menghantui warga Kota Semarang dan sekitarnya.

Peristiwa itu, pertama kali diketahui oleh Surati, istri Sungkono. Dituturkan Surati, kala itu ia terbangun hendak ke kamar mandi untuk buang air besar.

‎”Saat mau kembali ke kamar untuk tidur, dengar suara ‘kratak..kratak..kratak’, seperti sesuatu terbakar dari arah teras,” ujarnya.

Penasaran dengan hal itu, ‎ia pun melongok keluar ke arah sumber suara. Ia pun kaget bukan kepalang, api telah membesar dan menjilat-jilat dua sepeda motor yang sedang diparkirkan.

‎”Saya langsung bangunkan suami saya, saya tidak berani keluar sendiri,” tuturnya.

‎Senada disampaikan Sungkono. Ia mengaku malam itu tidur cukup nyenyak, sehingga tak mendengar apa pun.

“Yang pertama kali tahu adalah istri saya, sekitar pukul 02.00, saat itu saya sudah tidur lalu dibangunkan oleh istri,” kata Sungkono.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki

Sepeda yang terbakar adalah Suzuki Tornado dengan nomor polisi (nopol) H 3807 MG, ‎serta Yamaha Cripton tanpa plat nomor. Dua sepeda motor itu, diparkirkan di teras sejak malam sebelum kejadian.

Dituturkan, begitu mengetahui kedua sepeda motor‎ di teras rumahnya terbakar, Sungkono langsung bergegas ke kamar mandi, mengambil air menggungkan ember.

Melihat api yang telah membesar, ia pun merobohkan dan mendorong kedua kendaraan roda dua itu menggunakan bambu keluar dari teras.

“Setelah roboh, baru saya siram, apinya sudah besar, saya takut merembet kena rumah,” ujarnya.

‎Setelah berjibaku menjinakkan si jago merah sekitar 30 menit, Sungkono pun memeriksa kondisi sekitar. ‎Tak jauh dari teras rumahnya, ia menemukan botol yang diduga kuat sebagai wadah bahan bakar yang digunakan untuk menyiram kedua sepeda motor miliknya.

“Jarak dua meter dari lokasi, saya menemukan botol bekas wadah bensin, sepertinya disiram bensin dulu sebelum dibakar. Itu perkiraan saya, pastinya kurang tahu,” ucap buruh tani itu.

‎Sungkono mengaku tak tahu ‎terkait motif dari pembakaran dua sepeda motor miliknya. Kendati demikian, diakui, ia sedang memiliki persoalan dengan orang lain.

Baca Juga :  Gandeng KPID, Kemenag Jateng Akan Pantau Siaran Keagamaan

“Saya menjadi saksi suatu persoalan yang menyangkut orang lain, tapi apa karena itu atau motif lain saya tidak tahu,” akunya, tanpa mau memerinci persoalan di mana ia didaulat sebagai saksi.

‎Sungkono mengaku, keluarganya saat ini mengalami trauma. Ditambahkan, kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian. “Semoga segera terungkap,” ujarnya.

Kapolres Temanggung, AKBP Wiyono Eko Prasetyo, belum mau banyak berkomentar terkait hal ini. Ditandaskan, kepolisian masih terus bekerja melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini.

www.tribunnews.com