Beranda Umum Nasional Lantaran Beberapa Hal Ini,  Bandara Baru Yogyakarta Batal Diresmikan 7 April

Lantaran Beberapa Hal Ini,  Bandara Baru Yogyakarta Batal Diresmikan 7 April

bandara Kulonprogo
Ilustrasi
bandara Kulonprogo
Ilustrasi

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lantaran belum siap dioperasikan,  Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) batal siresmikan pada Kamis (7/4/2019).

Demikian disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

“Belum (akan diresmikan). Belum selesai,” ujar Budi Karya saat ditemui di Hall 2D, Jakarta Convention Center, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (3/4/2019).

Sedianya, pemerintah menargetkan bandara itu sudah mulai beroperasi pada Minggu pekan ini. Namun, lantaran sejumlah kendala, Kementerian Perhubungan baru
akan memverifikasi bandara NYIA Kulonprogo pada 4-6 April 2019.

Salah satu kendala yang membuat jadwal peresmian bandara mundur adalah adanya temuan investigasi Ombudsman yang menyatakan NYIA belum layak dibuka untuk publik.

Laporan investigasi Ombudsman yang dikeluarkan pada 28 Maret 2019 di antaranya menyatakan belum ada kehadiran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga :  Tak Bisa Berbuat Apa-apa untuk Selamatkan Sritex, Menaker Yassierli: Kita Tunggu Hasil Kerja Kurator

Selain itu, jalan akses tunggal ke NYIA masih terlalu sempit. Ombudsman juga menyatakan belum adanya penanaman rumput di area bandara. Hal-hal lain berkaitan dengan teknis dan fasilitas.

Meski jadwal operasional molor, pemerintah memastikan sejumlah persiapan tidak kendur digencarkan. Sebagai rangkaian persiapan, misalnya, Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini mengintensifkan pelatihan bagi masyarakat melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi.

Pelatihan ini dianggarkan di pos APBD 2019 di Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT-BLK) Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kulonprogo.

Masyarakat akan memperoleh pelatihan berupa kursus bahasa Inggris, bahasa Jepang, pembuatan kue dan roti, pelatihan tata rias dan kecantikan, serta pelatihan service sepeda motor konvensional.

Ada pula pelatihan pemasaran, perawatan AC, pelatihan mebel dan furniture, serta pelatihan menjahit dan pelatihan juru las. Seluruh pelatihan dikelompokkan dalam 13 paket.

Baca Juga :  DPR Wanti-wanti Pemerintah untuk Tunda Kenaikan PPN, Ini Sebabnya

www.tempo.co