KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seruan penutupan warung dengan menu daging anjing atau guk guk oleh Bupati Karanganyar, bukan tanpa dasar. Selain hasil survei dari komunitas Animal Friends Jogja, Dinas Kesehatan juga mendeteksi adanya operasional warung sate atau rica anjing di sejumlah wilayah di Karanganyar.
Di hadapan audiensi dengan bupati, Kepala Dinas Kesehatan, Cucuk mengungkapkan pemilik warung sate anjing di Karanganyar saat ini terdetejsi berada di beberapa wilayah.
“Seperti di Jumantono, Colomadu, Karanganyar Kota dan Kecamatan yang lain,” paparnya.
Pihaknya mendukung kebijakan bupati menutup warung tenjing. Sebab secara medis, konsumsi daging anjing sangat berisiko penyakit dan gangguan kesehatan.
“Lebih baik segera mungkin kita tutup, karena kalau tidak segera takutnya akan membawa dampak yang tidak baik bagi kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya,” tandasnya.
Tim dari AFJ juga mengingatkan masyarakat harus waspada terhadap gigitan anjing gila. Sebab virus rabies yang ditularkan berjalan melalui sistem saraf sehingga tidak terdeteksi melalui pemerisaan darah.
Kasus Rabies selalu berakhir dengan kematian baik pada hewan maupun manusia.
Pada kesempata tersebut salah satu pengurus Komunitas Animals Friends Jogja (AFJ) juga menyampaikan sudah saatnya Jndonesia harus kita bebaskan dari daging Anjing.
“Bulan april lalu saya bertemu dengan pemerintahan Surakarta untuk melakukan sebuah perjanjian untuk pemberantasan warung sate anjing. Di Solo banyak sekali sentral dari perdagangan daging anjing. Tim kami sudah melakukan survey bahwa daging anjing yang disembelih di Solo rata-rata berasal dari Jawa Barat. Karena baru-baru ini Nusa Tenggara Barat banyak yang terkena rabies. Sehingga banyak yang meninggal dunia karena dari hasil investigasi kami penularanya itu sanggat cepat sekali. Menurut hasil survey kami di Karanganyar ini terdapat 21 warung Anjing. Kita akan melakukan sebuah kerja sama untuk pemberantasan warung sate anjing,” kata pengurus itu saat beraudiensi dengan bupati. Wardoyo