SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Empat siswa SMKN 1 Kedawung asak Papua yang nekat kabur dan pulang dua pekan silam dipastikan sudah tiba di kampung halaman dengan selamat. Keempat siswa yang kabur setelah terprovokasi kasus kerusuhan Papua itu juga dipastikan masih akan kembali ke Sragen.
Hal itu disampaikan Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan kepada wartawan saat ditemui di Gedung Kartini Sragen kemarin. Kapolres mengatakan hasil koordinasi terakhirnya, empat siswa Papua yang sebelumnya tinggal di asrama SMKN 1 Kedawung itu sudah tiba di Papua.
Pihaknya juga memastikan mereka dalam kondisi baik dan wilayah tempat tinggalnya juga kondusif.
“Karena kami koordinasi terus dengan pengasuhnya. Mereka sudah sampai di Papua dengan baik. Kondisi di sana juga baik. Mereka pulang itu lebih karena kekhawatiran kondisi keluarga di sana,” papar Kapolres Rabu (12/9/2019).
Lebih lanjut, Yimmy menyampaikan mereka masih bersedia dan akan kembali ke sekolah. Hal itu diketahui dari koordinasi dengan pengasuhnya yang terus berkomunikasi dengan empat siswa tersebut.
“Harapannya bisa segera kembali ke Sragen. Dan kita menjamin di Sragen aman,” tukasnya.
Sementara, Kepala SMKN 1 Kedawung, Taryono menyampaikan empat siswanya asal Papua itu pulang ke Papua, ada yang naik pesawat, ada yang naik kapal.
Ia berharap keempat siswanya bisa segera kembali karena situasi sudah kondusif. Selain itu, saat ini juga masih ada tiga siswa asal Papua yang menimba ilmu di SMKN 1 Kedawung.
Empat pelajar asal Papua yang kini menimba ilmu di SMKN 1 Kedawung Sragen itu kabur dari sekolah untuk pulang kembali ke kampung halaman. Mereka pulang diduga karena terprovokasi situasi kerusuhan di Jayapura belakangan ini.
Mereka diketahui meninggalkan asrama SMKN 1 Kedawung Kamis (28/8/2019) malam atau tepat sehari setelah tampil di karnaval pembangunan memeriahkan HUT ke-74 RI yang digelar di jalan protokol Sragen, Rabu (27/8/2019).
Mereka kabur tanpa memberitahu sekolah karena diduga terprovokasi oleh kasus kerusuhan di Malang dan Surabaya serta kabar kerusuhan yang melanda di Papua.
Malam sebelum kabur (Kamis, 28/8/2019), para siswa itu sempat didatangi dua orang mahasiswa asal Jogja. Disinyalir mahasiswa itu melakukan provokasi sehingga membuat keempat siswa itu nekat meninggalkan asrama untuk pulang ke Papua.
“Mereka meninggalkan asrama malam hari, sehari setelah tampil di Karnaval Pembangunan itu. Sebenarnya juga sudah kami beri pemahaman bahwa di Sragen dijamin aman dan mereka sudah tenang. Tapi mungkin terprovokasi kerusuhan di Malang dan Surabaya itu dan mendengar kabar kalau Papua panas. Malam hari itu, petugas penjaga sekolah bilang ada dua orang mahasiswa yang datang dari Jogja dan menemui mereka. Malam itu juga mereka langsung berangkat ke Papua,” papar Taryono. Wardoyo