Beranda Daerah Semarang Blak-blakan, Gubernur Ganjar Ungkap Ada Pipa-Pipa Siluman Limbah Pabrik Cemari Sungai Bengawan...

Blak-blakan, Gubernur Ganjar Ungkap Ada Pipa-Pipa Siluman Limbah Pabrik Cemari Sungai Bengawan Solo! 

Kondisi Sungai Bengawan Solo di wilayah Gawan Tanon Sragen yang hitam pekat karena tercemar limbah pabrik dan merusak lingkungan hingga mematikan ekosistem sungai dalam beberapa waktu terakhir. Foto/Wardoyo
Kondisi Sungai Bengawan Solo di wilayah Gawan Tanon Sragen yang hitam pekat karena tercemar limbah pabrik dan merusak lingkungan hingga mematikan ekosistem sungai dalam beberapa waktu terakhir. Foto/Wardoyo

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkap hal mengejutkan soal pencemaran sungai Bengawan Solo di daerah Solo dan sekitarnya. Ganjar blak-blakan menyebut pencemaran itu terjadi dari munculnya pipa-pipa siluman yang membuang limbah hingga mencemari sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.

Hal itu disampaikan Ganjar saat memberikan materi dalam Orientasi Anggota DPRD Tahun 2019, di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (25/11/2019).

Dilansir dari situs resmi Pemprov Jateng, awalnya Ganjar meminta para anggota DPRD di daerah untuk bisa memecahkan masalah di daerah masing-masing.

Ia kemudian menggambarkan beberapa permasalahan yang menonjol di beberapa daerah di Jateng.

Kemudian ia mewanti-wanti agar dalam pengembangan dan pembangunan daerah juga harus memperhatikan banyak aspek. Mulai dari mempermudah birokrasi hingga memperhatikan dampak lingkungan dan sosial masyarakat.

Saat menyebut dampak lingkungan, Ganjar kemudian menyinggung soal pencemaran Sungai Bengawan Solo.

“Jangan seperti di Solo yang sungai Bengawan Solo tercemar limbah pabrik dari pipa-pipa siluman. Lalu terkait investasi juga harus dipermudah,” papar Ganjar.

Baca Juga :  Gandeng KPID, Kemenag Jateng Akan Pantau Siaran Keagamaan

Ia menguraikan setiap daerah memiliki permasalahan masing-masing yang berbeda. Ia berharap teman-teman di legislatif  bisa menjalankan fungsi pengawasan dan kontrol yang baik.

“‘Pukul’ kepala daerah dalam konteks memperbaiki situasi agar menjadi lebih baik,” katanya.

Ganjar kemudian mengambil beberapa contoh permasalahan yang ada di daerah. Misalnya, permasalahan di Kabupaten Sukoharjo yang berkaitan dengan lingkungan atau limbah pabrik yang mencemari sungai. Lalu ada permasalahan kemiskinan di Kabupaten Brebes.

“Jadi Anda-anda semua harus bersyukur karena di daerahnya banyak masalah. Artinya, ada banyak yang harus dikerjakan,” ungkap mantan anggota DPR RI ini.

Selain memberikan contoh permasalahan, Ganjar juga memberikan contoh daerah yang memiliki inovasi baik dalam hal birokrasi. Seperti yang dilakukan anak muda di Kabupaten Pemalang dengan sistem informasi yang mereka buat.

“Di Pemalang itu ada yang bagus. Itu perlu dikembangkan, kalau bisa diambil dan diterapkan di daerah lain,” katanya.

Sementara itu terkait integritas juga terus digaungkan Ganjar. Ia berharap di daerah tidak ada lagi pungli atau pungutan yang tidak sesuai atau terkesan memeras warga. Permasalahan itu ada di hampir semua daerah, sehingga butuh loncatan untuk memperbaiki hal itu.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki

“Ini PR kita bersama. Yang kita cari adalah integritas. Bagaimana menciptakan birokrasi yang bersih dan tidak memeras rakyat, serta bagaimana masyarakat bisa membayar pajak,” tandas Ganjar. JSnews