KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Forum Komunikasi Kecamatan (Forkompinca) Kecamatan Matesih berinisiatif melakukan spraying atau penyemprotan kepada puluhan penumpang bus AKAP di Terminal Matesih.
Mereka yang disasar adalah para perantau asal Karanganyar yang memutuskan mudik dari Jakarta.
Mereka yang berasal dari perantauan wilayah Jabodetabek dan sekitarnya itu terpaksa disemproti disinfekan di perangkat kotak karena dianggap paling rentan terpapar virus covid-19 maupun menularkannya.
Camat Matesih, Ardiansyah mengatakan, pihaknya menggandeng Satpol PP untuk melaksanakan piket posko pemantauan penumpang bus malam.
Para penumpang yang turun dari bus langsung diarahkan menjalani penyemprotan disinfektan atau cairan pembunuh kuman.
Setelah itu, mereka diberi surat pengantar memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.
“Dimulai sejak Rabu sore kemarin pukul 16.00 WIB-19.00 WIB dan pukul 22.00 WIB-03.00 WIB. Sebab, itu jadwal AKAP masuk terminal. Bus-bus itu membawa penumpang dari barat atau Jabodetabek. Kita tahu, di wilayah Jakarta, kasus terjangkit virus corona cukup tinggi,” papar Ardiansyah Kamis (26/3/2020).
Tak hanya memeriksakan diri, warga perantau ini disarankan mengisolasi diri selama 14 hari di kampung halamannya. Itu untuk mengantisipasi kontak fisik dengan masyarakat di lingkungannya.
Namun demikian, tidak semua awak dan kru PO bus bersedia mengikuti ketentuan itu. Perusahaan otobus tertentu menolak masuk terminal Matesih dan menurunkan penumpangnya untuk di-spraying.
“Ada kenaikan jumlah penumpang bus AKAP yang turun di Matesih. Kemungkinan mereka ini buruh yang diliburkan selama masa tanggap darurat virus corona oleh majikannya. Sehingga mereka memilih pulang kampung. Ini justru yang diwaspadai bersama. Kami meminta semua agen bus kooperatif. Jangan membandel,” katanya.
Ardiansyah mengatakan, sukarelawan juga menyosialisasi pencegahan virus corona kepada agen dan kru bus AKAP di Matesih. Ini supaya pemilik agen mengajak krunya menaati imbauan tersebut. Wardoyo