SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Memasuki pertengahan bulan ramadhan, harga sejumlah bahan pokok di Sragen mengalami fluktuasi.
Bawang merah menjadi komoditi paling mahal dengan naik tajam menyentuh angka Rp 50.000 perkilogram. Harga bawang merah ini melonjak dari sebelumnya Rp 40.000.
“Yang paling mahal bawang merah sampai Rp 50.000 saat ini. Nggak tahu masalahnya. Dari sana sudah mahal. Kalau normalnya Rp 20.000,” ujar Rusmiyati, pedagang sembako di Pasar Bunder Sragen, Minggu (10/5/2020).
Berbeda dengan bawang merah, bawang putih relatif murah di angka Rp 25.000. Kemudian gula pasir juga masih tinggi di harga Rp 17.000.
Namun harga gula sedikit menurun dari sebelumnya Rp 18.000 perkilogram. Selain masih tinggi, pasokan gulaku yang harganya standar pemerintah dan sebenarnya lebih murah, juga menghilang hampir sebulan lebih.
“Sebenarnya gulaku itu murah, harganya sesuai pemerintah Rp 12.500. Tapi barangnya yang nggak ada hampir sebulanan. Kalaupun ada harganya sudah mahal sekali sampai Rp 19.000,” terang Rus.
Sedangkan harga minyak goreng juga masih sedikit mahal yakni Rp 14.000 perkilo. Harga ini lebiih mahal dari normalnya Rp 12.000.
Di sisi lain, sejumlah komoditas mengalami penurunan harga. Seperti telur yang sebelumnya mencapai Rp 23.000, kini berangsur turun jadi Rp 19.000.
Penurunan juga terjadi pada cabe hampir semua jenis. Salah satu pedagang cabe di Pasar Bunder, Siti menerangkan komoditi cabe sret merah saat ini hanya Rp 15.000 perkilo, turun Rp 5.000.
Lantas cabe rawit hijau Rp 10.000 juga turun Rp 5.000 dari sebelummya. Kemudian cabe keriting merah stabil di harga Rp 15.000, cabe merah besar juga stagnan di harga Rp 10.000.
“Rata-rata kalau cabe menurun Mas. Pasokannya juga lancar,” tuturnya. Wardoyo