SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pimpinan Anak Cabang PDIP Banjarsari Solo menegaskan tetap solid mendukung dan mengusulkan Achmad Purnomo – Teguh Prakosa (Purnomo-Teguh) dalam Pilkada 2020. Meski demikian, keputusan akhir bakal calon wali kota tetap menunggu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal itu menandaskan bahwa pernyataan sikap yang dilakukan sejumlah orang yang mengatasnamakan kader PDIP pada Jumat (26/6/2020) lalu tidak sah.
Wakil Sekretaris PAC PDIP Banjarsari Solo, Heny Prihartoyo menuturkan, Koordinator aksi yang juga Wakil Ketua I PAC PDIP Banjarsari, Ariyanto Rinto Suryono selama ini sudah tidak aktif di partai.
“Setelah pelantikan anak ranting, sejumlah rapat dan juga saat kegiatan sosial yang dilakukan PAC Banjarsari saat pandemi Covid-19. Ariyanto tidak pernah muncul,” tuturnya, Sabtu (27/6/2020).
Heny menambahkan, penggiringan massa yang dilakukan sejumlah orang yang mengatasnamakan kader PDIP tersebut hanya akal-akalan sekelompok orang saja.
“Sampai saat ini PAC Banjarsari masih solid. Tetap mendukung, mengusulkan Purnomo-Teguh. Tetapi keputusan ibu Megawati, itu yang akan kita menangkan. Dan apa yang dilakukan mereka dalam aksi pernyataan sikap tersebut etika sebagai seorang kader dan pengurus partai. Apalagi saat pengusulan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa, sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo, Ariyanto juga ikut tanda tangan. Intinya PAC Banjarsari, masih tetap berpegang teguh pada usulan awal Purnomo-Teguh,” tukasnya.
Sebelumnya, sejumlah kader PDIP Solo terang-terangan memberikan dukungannya kepada Gibran Rakabuming Raka. Mereka yang terdiri dari pengurus struktural PDIP, kader senior mantan pengurus DPC, pengurus departemen, pengurus anak cabang, pengurus ranting, pengurus anak ranting PDIP dan mantan anggota Fraksi DPRD Solo tersebut terang-terangan menyatakan sikap mendukung Gibran untuk maju dalam ajang Pilwakot Solo 2020.
Wakil Ketua I PAC PDIP Kecamatan Banjarsari, Ariyanto Rinto Suryono mengungkapkan, beberapa pertimbangan dirinya bersama rekan-rekannya menyatakan sikap tersebut karena karena melihat sikap dan etika politik Achmad Purnomo yang sudah menyatakan secara resmi mundur dari bakal calon wali kota Solo pada Pilkada Serentak.
“Ada dinamika dan etika politik yang tidak sehat di dalam pencalonan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa sebagai balon wali kota dan wakil wali kota Solo oleh DPC PDIP Solo. Kalau mundur ya sudah, meskipun ditolak DPC,” urainya. Prihatsari