Beranda Daerah Sragen Ratusan Pedagang Sekitar Alun-Alun Sragen Menolak Keras Dipindah ke Lantai 2 Pasar...

Ratusan Pedagang Sekitar Alun-Alun Sragen Menolak Keras Dipindah ke Lantai 2 Pasar Kota. Minta Kawasan Sekitar Alun-alun Dipercantik dan Dibangun Taman Seperti Malioboro!

Suasana audiensi perwakilan paguyuban pedagang sekitar Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen di DPRD Sragen, Kamis (8/10/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan pedagang di kios sekitar Alun-alun Sragen menolak wacana pemindahan ke lantai dua bangunan baru Pasar Kota jika nanti sudah direvitalisasi.

Para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Sasana Langen Putra Sragen itu khawatir pemindahan ke lantai dua akan berdampak menurunkan pendapatan serta makin mematikan suasana Alun-alun Sragen.

Penolakan itu disampaikan saat beraudiendi di DPRD Sragen, Kamis (8/10/2020). Mereka diterima Ketua DPRD Suparno bersama jajaran Komisi II DPRD.

Sekretaris Paguyuban Pedagang Sasana Langen Putra, Etik Purwanti mengatakan pedagang tidak masalah dengan revitalisasi Pasar Kota Sragen.

Namun, paguyuban pedagang di sekitar Alun-alun menolak jika ikut dipindahkan ke lantai dua Pasar Kota pasca revitalisasi.

Sebaliknya, pedagang berharap lokasi para pedagang di sekitar Alun-alun justru diperbaiki dan dipercantik agar menjadi ikon untuk menghidupkan Alun-alun Sragen.

“Tahun 2017, PKL Alun-alun sudah dipindahkan. Sekarang kami juga mau dipindahkan, kami tetap berharap tidak dipindah tapi malah diperbaiki. Jadi kalau ada orang ke Alun- alun bisa ada tempat untuk jajan. Oh di situ enak kok di situ enak kok dan nyaman. Kalau kita di pindah mereka mau jajan dimana gitu lho,” paparnya.

Ia berharap lokasi pedagang di sekitar Alun-alun bisa diperbaiki dengan dibangunkan taman-raman seperti Malioboro. Sehingga pengunjung bisa nyaman dan duduk juga lebih santai.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

Dengan diperbaiki, ia yakin akan menarik orang untuk mampir atau datang ke Sragen.

“Kemarin disampaikan oleh Disperindag katanya mau dibangun dinding rel, kemudian kami berfikir lagi kalau dibangun rel apa hubungannya dengan kami. Karena kami udah di luar zona, apanya yang dipermasalahkan,” terangnya.

Etik juga menyampaikan selama ini para pedagang sudah memegang buku kuning sebagai tanda izin usaha dan membayar pajak ke Pasar Kota. Buku kios itu menurutnya menegaskan bahwa pedagang di kios seputaran Alun-alun tak bisa disamakan dengan PKL.

Senada, tokoh Paguyuban Pedagang Sasana Langen Putra Sragen, Ganjar Adi menyampaikan secara prinsip, pedagang tidak menolak revitalisasi Pasar Kota Sragen.

Yang ditolak adalah soal rencana relokasi pedagang sekitar Alun-alun ke lantai dua. Menurutnya ada tiga paguyuban yang menolak yakni
Paguban Sumilir, Paguyuban Sol Sepatu dan Paguyuban Sasana Langen Putra.

“Tiga paguyuban totalnya ada sekitar 160 pedagang semua menolak dan tetap ingin bertahan di lokasi semula. Intinya kami ingin tetap berjualan di lokasi sekarang,” terangnya.

Ganjar menguraikan penolakan itu didasari kekhawatiran jika relokasi akan berdampak pada masa depan pedagang. Sebab berkaca dari beberapa pasar di Sragen, seperti Pasar Kota dan Pasar Bunder selama ini lantai duanya kosong dan tidak banyak difungsikan.

“Dari sisi lain, kami juga sulit sekali Mas, apalagi kondisi saat ini lagi covid pendapatan sangat sepi. Kemarin sistem satu arah saja, pendapatan kami jauh sekali menurun. Sampai kios saya saja saya tutup. Makanya saran kami, revitalisasi silakan tapi kami jangan dipindah. Itu saja,” tandas Ganjar.

Baca Juga :  DLH Sragen Ajak Warga Tukar Botol Plastik dengan Bibit Tanaman dan Pupuk Diadakan Rutin Setiap Minggu di Car Free Day Sragen

Sementara, menyikapi keluhan dan aspirasi pedagang, Ketua DPRD Sragen, Suparno menyampaikan akan menampung aspirasi mereka. Nantinya aspirasi akan disampaikan kepada dinas terkait untuk dilakukan kajian dan pembahasan lebih lanjut.

Ketua Komisi II DPRD Sragen, Hariyanto menyampaikan akan memfasilitasi pertemuan lanjutan atau rapat kerja gabungan dengan menghadirkan DPRD, perwakilan PKL, Disperindag, Dishub ,Bapedda pada pekan depan.

“Harapan kami nantinya ada solusi terbaik bagi pedagang dan semua pihak,” tandasnya. Wardoyo