Beranda Umum Nasional Jarang Muncul di Hadapan Publik hingga Disebut Tidak Banyak Bekerja, Wapres Ma’ruf...

Jarang Muncul di Hadapan Publik hingga Disebut Tidak Banyak Bekerja, Wapres Ma’ruf Amin Buka-bukaan: Tidak Ada Dua Matahari

Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Asdep Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) Setwapres

JOGLOSEMARNEWS.COM Pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo telah tepat berjalan satu tahun, pada Selasa (20/10/2020) kemarin. Hal tersebut berarti sudah satu tahun pula, Ma’ruf Amin menjabat sebagai wakil presiden.

Namun selama ini, Wapres Ma’ruf Amin sering disebut tidak banyak muncul ke hadapan publik. Sehingga tidak sedikit yang mempertanyakan kinerjanya. Lantas bagaimana sebenarnya?

Dalam kesempatan wawancara dengan Najwa Shihab, yang kemudian diunggah ke YouTube, pada Selasa (20/10/2020), Ma’ruf Amin menjawab keraguan masyarakat mengenai kinerjanya selama menjadi wakil presiden.

“Sesuai dengan aturan, konstitusi, wakil presiden itu kan membantu presiden. Karena itu maka apa yang dilakukan presiden, kemudian wapres membantu. Membuat kebijakan-kebijakan, melalui penetapan-penetapan di sidang-sidang kabinet melalui diskusi khusus.”

“Nantinya yang keluar kebijakan itu nantinya tentu presiden. Tidak ada dua matahari. Jadi wapres adalah membantu presiden di dalam semua kegiatan yang menjadi prioritas,” ujar Ma’ruf Amin menjawab pertanyaan Najwa Shihab.

“Kecuali ada penugasan-penugasan khusus yang diberikan kepada presiden, misalnya soal kemiskinan, UMKM, stunting, reformasi birokrasi, ekonomi syariah, radikalisme, dan terakhir ini saya diminta untuk pembangunan Papua. Jadi banyak hal yang secara khusus yang kemudian ditugaskan kepada saya. Begitu pembagiannya,” tambahnya.

Baca Juga :  Tak Bisa Berbuat Apa-apa untuk Selamatkan Sritex, Menaker Yassierli: Kita Tunggu Hasil Kerja Kurator

Survei Kepuasan Publik

Sementara saat disinggung soal hasil survei yang menyebut kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wapres Ma’ruf Amin yang hanya 47,5 persen, jauh dibandingkan kepuasaan terhadap Presiden Jokowi yang mencapai 67,2 persen, Ma’ruf Amin melihat hal itu bukan sebuah masalah. Menurutnya, tingkat kepuasaan itu hanya mengukur apa yang terlihat oleh publik.

“Saya kira tidak masalah, karena yang diukur itu yang terlihat oleh publik, statemen-statemen itu. Maka hasilnya seperti itu. Tapi kalau ditelusuri seperti apa bekerjanya, sebagai wapres saya membantu presiden dalam sidang kabinet, terbatas, mengkoordinasikan. Rapat koordinasikan tidak perlu distatemenkan. Dalam hal-hal tertentu saya berbicara dengan presiden, tetapi nanti yang statemen tetap presiden,” jawab Wapres.

Jarang Muncul dan Lupa Disapa Presiden

Sementara, seputar pandangan masyarakat yang mempertanyakan posisi wapres yang jarang muncul di hadapan publik, Ma’ruf Amin memandang hal itu sebagai perbedaan persepsi.

“Biasanya orang melihat bekerja atau tidak bekerja itu hanya dari statement, pernyataan ke publik. Padahal tidak semua pekerjaan itu perlu distatemenkan ke publik.”

“Saya memang tidak begitu banyak berstatement. Saya berprinsip ada yang harus distatementkan, ada yang harus dikerjakan tidak perlu distatementkan. Itu pola kerja seseorang berbeda saja,” kata Wapres.

Baca Juga :  DPR Wanti-wanti Pemerintah untuk Tunda Kenaikan PPN, Ini Sebabnya

Soal eksistensi Wapres Ma’ruf Amin dalam pemerintahan yang disebut tidak terlihat turut diperparah momen saat Presiden Jokowi yang nyaris lupa menyapa wakilnya di beberapa kesempatan. Atas hal itu, Ma’ruf Amin pun memaklumi.

“Lupa itu manusiawi, apalagi saat tegang menghadapi situasi. Sama istri saja saya suka lupa, kalau sedang situasi tegang. Beliau sangat menghormati saya. Balik lagi itu soal persepsi publik yang kemudian bisa saja dimispersepsikan,” ujar Ma’ruf Amin.