Beranda Daerah Sragen Asyik Main Malam-Malam di Depan Lemari, Siswa SD Asal Grasak Grobogan Dipatok...

Asyik Main Malam-Malam di Depan Lemari, Siswa SD Asal Grasak Grobogan Dipatok Ular Cobra Jawa alias Ular Dumung. Kakinya Sempat Bengkak dan Menghitam, Dilarikan ke RSUD Sragen

Relawan Exalos Sragen dan orangtua bocah asal Grobogan korban gigitan ular Cobra Jawa alias Ular Dumung saat mengevakuasi korban ke RSUD Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib malang menimpa bocah bernama Nata (10), asal Dukuh Grasak RT 3/4, Desa Bago, Kradenan, Grobogan. Bocah yang masih duduk di bangku SD itu terpaksa dilarikan ke RSUD Sragen setelah dipatok ular berbisa.

Putra dari Ali (40) itu dipatok ular jenis Cobra Jawa atau dalam bahasa jawa sering dikenal dengan sebutan Ular Dumung. Ular itu mematok korban saat asyik bermain di depan lemari di rumah korban.

Data yang dihimpun di lapangan, inaiden itu terjadi Minggu (8/11/2020) malam. Menurut keterangan orangtua korban kepada tim relawan Exalos Regional Sragen, kejadian bermula ketika anaknya itu tengah bermain di depan lemari kaca di rumah.

Saat asyik bermain, tiba-tiba ia mengerang kesakitan di bagian kaki kanan. Seketika bocah itu langsung menangis karena efek gigitan ular berbisa tinggi itu.

“Seketika digigit anak itu kaget dan nangis. Karena nggak tahu, oleh keluarga dibawa ke pengobatan alternatif malam itu juga. Besoknya muncul lebam dan di bekas gigitan agak menghitam. Akhirnya kita evakuasi dan saya dampingi untuk dibawa ke RSUD Sragen Senin (9/11/2020) pagi jam 10.00 WIB,” ujar Ketua Regional Exalos Sragen, Candra Giri kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (10/11/2020).

Baca Juga :  Adu Gagasan Calon Bupati Sragen 2024 Bowo Vs Sigit Dalam Mengatasi Bencana Kekeringan Air Bersih di Utara Bengawan

Relawan yang akrab disapa Ucank itu menguraikan setiba di RSUD, Nata langsung ditangani dan diberi antibisa. Kondisi kaki langsung dibidai untuk mencegah menyebarnya bisa ular.

Setelah mendapat perawatan hampir 1,5 jam, Nata akhirnya diperbolehkan pulang hari itu juga. Berdasarkan keterangan orangtua yang dikontak pagi tadi, kondisi Nata sudah agak membaik dan tak lagi mengeluh.

Meski demikian, sebenarnya dari dokter menyarankan agar dibawa kembali ke RSUD karena dianggap masih perlu observasi dan perawatan lanjutan. Namun karena orangtua agak enggan membawa ke rumah sakit lagi, pihaknya akan berupaya membujuk agar mau dibawa kembali ke RSUD.

“Meski sudah diberi antibisa, tapi untuk jenis ular-ular berbisa tertentu, masih butuh observasi lagi apakah bisanya masih aktif atau tidak. Makanya kalau ada di rumah sakit kan lebih mudah,” terangnya.

Ucank menambahkan saat kejadian, keluarga tidak mengetahui jenis ular yang menggigit Nata. Karena mereka fokus pada penanganan lebih dulu.

Baca Juga :  Dukung Program Presiden Prabowo, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Hadiri Peluncuran Gugus Tugas Pendukung Ketahanan Pangan di Kecamatan Ngrampal

Baru esok harinya, dilakukan pencarian di sekitar lemari titik kejadian. Saat dicari, ternyata ular berbisa berwarna hitam itu masih ada dan sembunyi di bawah lemari.

“Ularnya nggak begitu besar, tapi justru itu sangat berbahaya dan berbisa tinggi. Kalau melihat penampakannya ular cobra jawa yang menggigit itu masih remaja,” tandasnya. Wardoyo