Beranda Umum Nasional Sudah 363 Tenaga Medis Meninggal Akibat Covid-19, 202 di Antaranya Dokter. Tertinggi...

Sudah 363 Tenaga Medis Meninggal Akibat Covid-19, 202 di Antaranya Dokter. Tertinggi di Jatim dengan 86 Tenaga Medis Gugur

Tenaga kesehatan RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri mengenakan alat pelindung diri lengkap saat menangani pasien Covid-19. Foto: JSNews/Aris Arianto

JOGLOSEMARNEWS.COM Pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga mereda. Kasus positif setiap harinya terus meningkat dan pasien meninggal terus bertambah, termasuk dari kalangan tenaga medis.

Berdasarkan data dari tim mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI), hingga 15 Desember 2020 pukul 16.20 WIB, tercatat sudah 363 tenaga medis dan kesehatan yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Jumlah tersebut terdiri dari 202 dokter, 15 dokter gigi, dan 146 perawat. Selain itu di antara dokter yang gugur akibat terinfeksi virus corona, sebanyak 107 merupakan dokter umum dengan empat di antaranya guru besar, serta 92 dokter spesialis termasuk tujuh guru besar.

Pembaruan data korban meninggal dari tenaga medis dan kesehatan itu telah dihimpun sejak Maret hingga pertengahan Desember 2020. Data tersebut dikumpulkan dari 24 IDI provinsi dan 92 IDI cabang kabupaten kota.

Lebih lanjut, rincian data kematian tenaga medis akibat Covid-19 per 15 Desember 2020 menunjukkan paling tinggi berasal dari Jawa Timur, dengan 86 tenaga medis yang gugur, terdiri dari 41 dokter, dua dokter gigi, dan 43 perawat.

Baca Juga :  Kenaikan PPN 12% Cekik Leher Buruh dan Picu  Terjadinya PHK

Kemudian di DKI Jakarta, sebanyak 57 tenaga medis meninggal dunia positif Covid-19, termasuk 31 dokter, lima dokter gigi, dan 21 perawat. Sementara itu di Jawa Tengah, sebanyak 21 dokter dan 22 perawat dilaporkan meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.

Kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan kesehatan, menurut Ketua Tim Mitigasi PB-IDI, Adib Khumaidi merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita Covid-19, baik yang dirawat maupun yang orang tanpa gejala (OTG).

“Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktivitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Bagi setiap orang juga perlu memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala serta menjalani testing meskipun juga tanpa gejala,” ujar Adib.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Sri Hananto Seno turut mengimbau agar masyarakat memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menghindari penularan virus corona.

Baca Juga :  Tak Bisa Berbuat Apa-apa untuk Selamatkan Sritex, Menaker Yassierli: Kita Tunggu Hasil Kerja Kurator

“Selain menjaga imunitas tubuh, perlu diperhatikan kebersihan mulut dan gigi, terutama mengingat penularan utama virus corona melalui droplet atau cairan dari mulut. Tetap gunakan masker, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, rajin mencuci tangan, dan jaga jarak,” imbaunya. Liputan 6