WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus tewasnya wisatawan yang juga mahasiswa asal Madagaskar di Pantai Nampu, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, menjadi perhatian sejumlah pihak.
Dengan adanya kasus itu penjagaan pantai bakal lebih diperketat. Hal ini demi mencegah nekatnya wisatawan untuk masuk ke area pantai. Untuk diketahui semua obyek wisata di Wonogiri ditutup saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Camat Paranggupito Sulistyani mengatakan usai meninggalnya wisatawan di Pantai Nampu, pihaknya lebih memperketat pintu masuk menuju area pantai yang ada di sana. Pihaknya menegaskan bahwa pantai ditutup untuk sementara waktu. Portal-portal disebut sudah dikunci rapat, spanduk pengumuman juga telah terpasang.
“Saat ini kita melakukan pengecekan di dua pantai, Nampu dan Sembukan. Terutama Pantai Nampu, ini untuk memastikan tidak ada wisatawan yang datang kesana,” ungkapnya lewat sambungan telepon pada Senin (28/12/2020).
Camat mengatakan, pihaknya menggandeng kepolisian untuk melakukan pengecekan atau sidak tersebut. Sidak ke area pantai memang kerap dilakukan oleh Forkompimcam. Utamanya saat pantai ditutup selama ini.
“Saat beberapa waktu lalu pantai ditutup, kami beberapa kali menemukan ada wisatawan yang menerobos masuk ke area pantai. Sudah kami memberikan pengarahan kepada wisatawan tersebut,” tegas dia.
Menurut Camat Paranggupito, adanya kejadian wisatawan yang nekat menerobos masuk ke Pantai Nampu dan akhirnya meninggal dunia pada Minggu (27/12) lalu menjadi perhatian bersama.
Pihaknya sudah mewanti-wanti pemerintah desa setempat.
“Sehari sebelumnya saya sudah telepon kepala desa setempat. Kok ya ndelalah malah ada kejadian seperti itu kemarin,” kata Camat.
Camat memastikan, akan dilakukan penjagaan ekstra selama pantai ditutup. Pantai ditutup sementara waktu sesuai dengan Surat Edaran Bupati Nomor 443.2/5723 tentang Penutupan Sementara Objek Wisata Di Wilayah Kabupaten Wonogiri. Dalam surat edaran itu semua objek wisata ditutup sementara mulai 24 Desember hingga 4 Januari. Hal itu guna mencegah terjadinya kerumunan di objek-objek wisata yang berpotensi menimbulkan penularan COVID-19.
“Relawan dan kepolisian kita ajak untuk memastikan pantai klir dari wisatawan pada masa penutupan sementara ini,” kata Sulistyani. Aria