KARANGANYAR. JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak enam warga di Desa Wukir Sawit, Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, dinyatakan positif terkonfirmasi covid-19.
Ironisnya, satu warga sampai meninggal dunia karena terlambat terdeteksi dan tidak tertolong lagi. Sedangkan 5 wargaainnya terselamatkan.
Kasus positif yang mendera 6 warga Karangsari ini baru diketahui 3 minggu kemudian.
Bahkan bantuan pun terlambat datang hingga warga justru mendapat bantuan dari Puri Kahuripan, Papahan, Tasikmadu, Kamis lalu (13/1/2021.
Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM menyebutkan kronologi kejadian berawal dari keprihatinan warga pada Desember 2020, Maryono (50) warga Separe RT 02/08 Desa Wukir Sawit, Jatiyoso, Karanganyar ditengarai terpapar covid 19.
Namun entah karena ekonomi atau minimnya pengetahuan, ia tidak dilakukan rapid tes atau penanganan dari puskesmas setempat.
Kemudian sakitnya bertambah parah dengan gejala mirip covid-19. Endingnya ia mengalami sesak nafas akut dilarikan ke RS PKU Karanganyar pada posisi kritis dan akhirnya diswab.
Selanjutnya pada 25 Desember 2020, Maryono meninggal dunia meski hasil swab saat itu belum keluar harus menunggu. Namun pemakaman secara protokol kesehatan.
Ketika hasil swab keluar, ia dinyatakan positif terpapar covid-19. Tak pelak, warga langsung ketakutan dan resah. Mereka menganggap respon pemdes, camat dan Puskesmas terlambat.
Kabar keresahan warga pun akhirnya sampai pada Agung Wahyu Utomo, Owner PT Perumahan Kahuripan di Papahan, Tasikmadu.
Mendengar kabar warga Wukir Sawit tentang berita tersebut, Agung bertolak ke Desa Karangsari guna memberikan bantuan sembako dan uang karena merasa kasihan.
“Kebetulan saat itu perusahaan masih ada alokasi untuk sodakoh. Sehingga kami meluncur dan memberikan bantuan pada 6 warga di Wukir Sawit yang dinyatakan positip covid,” paparnya Sabtu (16/1/2021).
Agung menambahkan tujuan memberikan bantuan itu untuk meringankan beban mereka karena harus isolasi mandiri. Beni Indra