TOKYO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gempa berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang Prefektur Fukushima di Jepang, pada Sabtu (13/2/2021) malam kemarin, sekira pukul 23.08 waktu setempat.
Besarnya guncangan akibat gempa hingga getarannya dapat terasa di Tokyo yang berjarak lebih dari 290 kilometer dari Fukushima. Menurut Badan Meteorologi Jepang, getarang yang terasa di Tokyo mencapai skala 4.
Data sementara, gempa tersebut menyebabkan 80 orang mengalami cedera ringan, sementara ruas jalan tol Joban Tohoku ditutup satu jalur.
Prefektur Fukushima juga menjadi lokasi pembangkit tenaga nuklir yang dipastikan aman usai terjadinya gempa.
“Pengumpulan data sementara korban cedera 80 orang, pembangkit nuklir aman di Tohoku, dan jalanan tol Joban di Tohoku terpaksa ditutup satu jalur,” papar Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato dalam jumpa pers, Minggu (14/2/2021) pagi, seperti dikutip Tribunnews.
Sementara itu, pihak badan meteorologi Jepang menaikkan angka kekuatan gempa menjadi magnitudo 7,3 yang semula tercatat berkekuatan magnitudo 7,1.
“Gempa susulan akan muncul dan monitor masih terus dilakukan. Diharapkan orang yang berada di lokasi berbahaya segera mengungsi,” ungkap pejabat tinggi Badan Meteorologi Jepang.
Gempa besar kali ini disebut menjadi yang kedua setelah terakhir pada 11 Maret 2011. Pusat gempa kali ini tercatat di kedalaman 60 km di bawah laut, yang letaknya sekitar 40 km dari pembangkit nuklir Fukushima.
“Tidak ada kekhawatiran tentang tsunami akibat gempa yang terjadi kemarin. Selain itu, belum ada laporan kelainan terkait tenaga nuklir, dan semuanya normal. Korban cedera telah dikonfirmasi,” ungkap PM Jepang Yoshihide Suga.
“Kami mengimbau warga di daerah yang guncangannya kuat, tolong jangan keluar dan bersiaplah untuk gempa susulan,” pesan Suga.
Menurut Departemen Pemadam Kebakaran setempat, gempa tersebut melukai sedikitnya 80 orang di Prefektur Miyagi dan Fukushima.
Di Kota Koriyama, seorang wanita berusia 60-an jatuh dari tangga rumahnya dan menderita cedera serius, dengan patah tulang pada pangkal kakinya.
Di Kota Shirakawa, seorang wanita berusia 80 tahun terluka akibat laci yang terjatuh, dan seorang wanita berusia 59 tahun terluka oleh bola lampu yang jatuh mengenai kepalanya.
Di Yabuki-cho, sebuah altar Buddha yang jatuh menghantam kepala seorang wanita berusia 68 tahun, dan di Shinchi-cho, sepotong kaca mengenai wajah seorang wanita berusia 67 tahun dan terluka.
Cuaca Fukushima saat gempa minus 2 derajat celcius dan tidak ada keributan atau Riot saat gempa dan mati lampu sekitar 2 jam di daerah Tohoku dan Kanto, khususnya Kawasaki.