SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Desa Pilangsari, Kecamatan Gesi, Sragen dipilih sebagai desa binaan dari Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah untuk pengentasan kemiskinan.
Dengan beragam potensi alam berbasis wisata dan potensi UMKM di desa ini, Disporapar mendorong agar Desa Pilangsari bisa tumbuh menjadi Desa Wisata sehingga bisa terlepas dari predikat desa miskin atau zona merah.
Hal itu terungkap dalam
Forum Grup Discussion (FGD) bertajuk Sinergitas Kegiatan Pengembangan Desa Dampingan Disporapar Provinsi Jateng yang digelar di balai desa setempat, Senin (12/4/2021).
FGD dihadiri langsung oleh Sekretaris Disporapar Jateng, Sulistyo beserta jajaran OPD terkait di Pemprov, Kadinas Pariwisata Sragen Yuseph Wahyuni, perwakilan OPD Sragen, Muspika dan Kades Pilangsari, Ahmat Munadi.
Sekretaris Disporapar Jateng, Sulistyo mengatakan Desa Pilangsari dipilih sebagai binaan pengentasan kemiskinan dari dinasnya. Hal itu dikarenakan angka kemiskinan di Desa Pilangsari Gesi masih tinggi.
Program pendampingan itu dilakukan sebagai tindaklanjut dari program Gubernur Jateng yang menugaskan setiap OPD untuk mendampingi satu desa miskin agar keluar dari zona merah.
“Makanya pagi ini kita mengundang SKPD dan OPD terkait yang ada di Jateng, kita ajak ke Desa Pilangsari. Tadi kita minta masukan dari desa dan masyarakat, potensi apa yang ada, yang biaa digali dan dikerjasamakan dengan OPD-OPD. Sehingga harapannya ke depan desa-desa miskin di Jateng bisa meningkat statusnya keluar dari zona kemiskinan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , seusai acara.
Sulistyo menguraikan dari berbagai masukan yang muncul, pihaknya memandang Desa Pilangsari memiliki potensi yang bisa diangkat.
Terutama keberadaan lokasi wisata alam seperti Taman Doa Maria, Gunung Gandu, wisata mata air dan embung, yang cukup potensial dikembangkan untuk destinasi wisata.
Dari potensi itu, pihaknya akan menyinergikan dengan OPD lain guna membantu memaksimalkan potensi itu melalui pendampingan.
Anggaran pendukungnya nanti akan ada di masing-masing OPD yang punya kegiatan sesuai dengan garis kebijakan masing-masing. Sehingga diharapkan satu dua tahun ke depan ada perubahan masyarakat dan Pilangsari menjadi desa yang lebih baik.
“Seperti wisata alam embung, nanti kami akan mintakan ke rekan-rekan ESDM provinsi tentang sumur dalam. Nanti kita tembungke. Misalnya listriknya bagaimana, OPD lain kita libatkan sesuai dengan tugas fungsinya dan lain-lainnya. Harapannya dengan ada sinergi, kalau gotong royong bahu membahu maka program akan tercapai untuk kemakmuran rakyat,” tandasnya.
Prospektif Desa Wisata
Kepala Disparpora Sragen, Yuseph Wahyudi mendukung penuh program Disporapar Provinsi tersebut. Pihaknya juga melihat perspektif yang sama bahwa Desa Pilangsari memiliki banyak potensi yang bisa digali dan dioptimalkan utamanya menjadi Desa Wisata.
Menurutnya, di Pilangsari sudah ada Taman Doa Maria yang selama ini banyak dikenal di luar kota dan menjadi salah satu destinasi wisata.
Kemudian ada sumber mata air embung, dan Gunung Gandu yang juga potensial diangkat sebagai lokasi wisata alam.
“Selain Taman Doa, yang luar biasa Gunung Gandu. Potensinya besar sekali. Tidak hanya satu tempat spot selfi saja, di situ banyak tempat yang bisa dijadikan rangkaian. Kami sejak awal sudah memberi pendampingan terus terutama SDM karena potensi wisata di sini banyak,” tandasnya.
Sementara, Kades Pilangsari Ahmat Munadi menyambut baik program pendampingan dari Disporapar Jateng itu. Pihaknya tak menampik desanya memang masih berpredikat desa zona merah karena jumlah KK miskinnya cukup signifikan.
Meski demikian, ada beberapa potensi alam dan SDM yang memang diharapkan bisa tergali maksimal dari pendampingan ini.
Taman Doa dan Gunung Gandu
Kades menyebut selain Taman Doa, Gunung Gandu dan embung, potensi produk khas olahan seperti Tempe Benguk, Tape dan Jamu, adalah produk UMKM khas Pilangsari yang diharapkan juga bisa terangkat.
“Taman Doa Maria itu pengunjungnya sudah ratusan dan paling ramai bulan Oktober. Lalu Gunung Gandu itu juga bagus untuk camping dan nanti dikembangkan menjadi taman bunga dan buah yang bagus untuk rekreasi serta selfie. Tapi sementara memang kendala kami keterbatasan anggaran karena adanya Covid,” terangnya.
Pihaknya sangat berharap pendampingan dari Disporapar Jateng bisa membawa semangat positif bagi desa dan semua elemen masyarakat. Sehingga potensi wisata dan UMKM yang ada bisa semakin dikenal dan mendatangkan pengunjung guna mewujudkan Desa Pilangsari sebagai Desa Wisata.
“Harapan akhirnya tentu pendapatan desa dan masyarakat semakin meningkat. Sehingga desa menjadi makin maju, wisata makin dikenal dan imbasnya kesejahteraan masyarakat juga ikut terangkat,” pungkasnya. Wardoyo