Beranda Nasional Jogja 31 Warga Jongke, Sleman Terpapar Covid-19, 1 Meninggal Dunia

31 Warga Jongke, Sleman Terpapar Covid-19, 1 Meninggal Dunia

ilustrasi covid-19 / pixabay

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Di tengah kondisi ekonomi yang secara umum mulai bangkit, tiba-tiba muncul kabar adanya klaster penularan Covid-19 di Padukuhan Jongke, Kelurahan Sendangadi, Kapanewon Mlati, Sleman.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 31 warga dikabarkan terpapar virus mematikan tersebut. Bahkan, diketahui satu orang di antaranya meninggal dunia.

Dikonfirmasi, Satgas Kapanewon Mlati, Jaka Susanta membenarkan informasi adanya penularan COVID-19 yang sedang berkembang di Jongke.

“Iya. Cuma tracing (massal-nya) besok,” kata dia, Rabu (21/4/2021).

Pihaknya memantau perkembangan kasus tersebut, dari tingkat Kapanewon.

Disinggung soal awal mula kasus berkembang, ia mengaku belum mengetahui detail.

Tapi yang jelas, kata dia, wilayah Padukuhan Jongke, tepatnya di RT 5, sekarang masuk zona merah. Karenanya, diberlakukan pembatasan di tingkat RT.

“Di RT yang zona merah, sementara di berlakukan PPKM Mikro. Pembatasannya seperti yang ada di instruksi Bupati,” ungkap Jaka.

Diketahui, sesuai instruksi Bupati Sleman nomor 10/2021–bagi wilayah zona merah–, maka skenario pengendalian dengan cara menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat.

Baca Juga :  Setelah 2 Hari Dicari, Korban Terpeleset di Saluran Air Jalan Wates Berhasil Ditemukan

Lalu, isolasi mandiri/ terpusat dengan pengawasan ketat.

Menutup rumah ibadah, tempat bermain anak, dan tempat umum lainnya, kecuali sektor esensial.

Melarang kerumunan lebih dari 3 orang dan meniadakan kegiatan sosial kemasyarakatan serta membatasi akses keluar masuk di wilayah RT maksimal hingga pukul 20.00 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan, kasus penularan COVID-19 yang berkembang di Kalurahan Sendangadi itu, bermula ketika ada seorang warga sakit, dan dirawat di Rumah Sakit.

Setelah itu, ternyata ada warga tersebut bergejala kehilangan indera penciuman.

“Setelah diperiksa antigen, (hasilnya) positif,” terang Joko.

Menurutnya, warga kali pertama diketahui positif tanggal 8 April 2021.

Setelah ada warga yang positif, atas permintaan Dukuh dan Satgas setempat, kemudian dilakukan tracing.

Ternyata, jumlah warga positif bertambah banyak.

Dari 53 orang yang diperiksa, 31 orang dinyatakan positif covid-19.  Mereka yang positif, 3 orang dirawat di Rumah Sakit dan 27 orang menjalani isolasi mandiri. Sementara, ada satu  orang yang meninggal dunia.

Baca Juga :  Pekerja di Jogja Mengeluh! UMK Yogya Naik 6,5 Persen, Tapi Harga Melambung Karena PPN Naik Jadi 12 Persen

“Yang meninggal itu, usianya 80 tahun, dan dimakamkan dengan prokes Covid-19,” ucapnya.  

www.tribunnews.com