Beranda Daerah Jadi Tersangka Kasus Penyebaran Hoaks Babi Ngepet, Pelaku Mengaku Khilaf dan Lemah...

Jadi Tersangka Kasus Penyebaran Hoaks Babi Ngepet, Pelaku Mengaku Khilaf dan Lemah Iman: Setan Masuk Dalam Diri Saya Sehingga Saya Punya Satu Pikiran Jahat

AI (44), tersangka penyebar berita hoaks babi ngepet meminta maaf atas rekayasa yang dibuatnya. Foto: Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto

DEPOK, JOGLOSEMARNEWS.COM Pria yang menjadi tersangka kasus penyebaran berita hoaks babi ngepet di Depok mengungkapkan alasannya merekayasa kabar yang akhirnya viral itu.

Pria berinisial AI (44), yang dikenal sebagai ustaz di kampungnya, mengaku dirinya khilaf dan imannya sedang lemah. Ia pun meminta maaf atas kejadian yang menghebohkan warga pada Selasa (27/4/2021) lalu.

Seperti diketahui, kabar penangkapan seekor babi yang disebut babi ngepet sempat menghebohkan warga wilayah Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Depok, pada Selasa lalu.

Kini terungkap bahwa kabar tersebut ternyata adalah hoaks yang direkayasa oleh AI. Tersangka kini mendekap di sel tahanan Polres Metro Depok.

AI mengaku membuat rekayasa penangkapan babi ngepet bermula dari laporan kehilangan sejumlah uang yang dialami warga. Hal itu lantas memunculkan ide untuk merekayasa isu babi ngepet yang juga sempat beredar.

“Namun pada akhirnya semua berjalan dalam keadaan yang salah sangat fatal. Saya akui itu adalah salah yang sangat fatal dan sekali lagi atas kejadian ini saya memohon maaf,” ujar AI, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga :  Kasus Pembunuhan Adik oleh Kakak Ipar di Palembang, Pelaku Gunakan Racun Ikan

AI juga meminta maaf, khususnya warga Kelurahan Bedahan dan Indonesia pada umumnya atas rekayasa kabar babi ngepet yang dibuatnya. Adanya viral babi ngepet tersebut, kata dia, memang membuatnya tenar namun ternyata tidak mendatangkan keuntungan.

“Saat itu saya khilaf dan iman saya lemah. Iman saya turun sebagai manusia, setan masuk ke dalam diri saya, sehingga saya punya satu pikiran yang sangat jahat dan sangat tidak masuk akal,” lanjut AI, seperti dikutip Liputan6.com.

AI menuturkan, pada saat melakukan rekayasa tersebut dirinya tidak menyadari perbuatannya dapat menyebabkan masyarakat menjadi sesat. Dia pun mengaku menyesal.

Untuk itu, dirinya meminta maaf kepada masyarakat luas atas perbuatan yang telah dilakukannya dengan merekayasa babi ngepet.

Baca Juga :  Pelajar Asal Nganjuk Terseret Ombak di Parangtritis, Berhasil Diselamatkan Petugas SAR

“Waktu pengerjaan, namanya manusia lagi dalam kadar imannya turun tidak sadar, tapi ketika sudah terjadi seperti ini penyesalan sudah tidak ada artinya lagi, nasi sudah menjadi bubur,” ungkap AI menyesal. Liputan 6