SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penyebaran Covid-19 dari klaster masjid di Desa Sambirejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, terus meluas.
Setelah menjangkiti 21 warga, kali ini virus yang muasalnya dari Wuhan China itu juga menjalar ke Kades setempat.
Sang Kades, Suparjo Jojon juga dikabarkan positif saat dirapid antigen dua hari lalu. Kades berbadan tambun itu kini terpaksa harus terbaring menjalani perawatan di rumah sakit RSI Amal Sehat Sragen.
Suparjo bahkan sempat membuat sebuah video vlog tentang kondisinya yang saat ini terpapar covid-19. Dalam video berdurasi 43 detik itu, Suparjo menangis sesenggukan meminta doa bagi kesembuhannya.
Dia juga berpesan agar masyarakat tidak menyepelekan karena Covid-19 betul-betul ada dan dirinya merasakannya.
Video itu beredar lewat pesan Whatsapp ke beberapa kolega dan teman-temannya. Dalam video itu, Suparjo tampak beberapa kali tak kuasa menahan air mata dan mengusapnya dengan tangan yang masih dipasangi selang infus.
Begini pesan yang disampaikan di videonya:
“Selamat pagi teman-teman semua. Saya menyampaikan Covid betul-betul ada. Jangan sepelekan covid. Saya yang merasakan. Hari ini, pagi ini saya sudah tidak bisa merasakan apa-apa. Minta doanya teman-teman semuanya untuk gangguan saya. Sakitnya luar biasa. Jangan sepelekan covid, semangat-semangat. Covid ada teman-teman semuanya. Mohon doa untuk kesembuhan saya,”
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Sambirejo, Wisnu Retnaningsih membenarkan bahwa Kades Sambirejo, Suparjo positif saat dirapid antigen.
Yang bersangkutan sudah dirawat di RSUD Dr Soeratno Gemolong sejak Jumat (7/5/2021) sebelum kemudian dirujuk ke RSI Amal Sehat Sragen.
“Beliau (Kades) kemarin positif saat dirapid antigen. Hasilnya masih nunggu PCR. Gejalanya panas tinggi, batuk, anosmia (tidak bisa mencium dan merasa) serta badan sakit linu semua,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (9/5/2021).
Sementara, Kades Suparjo saat dikonfirmasi tidak berkomentar banyak. Dirinya hanya meminta doa semoga segera diberi kesehatan dan pulih seperti sedia kala. Wardoyo