SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Indonesia menunjukkan kemampuannya untuk bangkit dari keterpurukan secara ekonomi, sebagai akibat dari Pandemi Covid-19 yang masih berkepanjangan ini.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto saaat mengawali pidatonya dalam rangka jelang Ulang Tahun ke-50 CSIS, 1 September 2021 mendatang.
Dalam situasi terjepit, lanjut Airlangga, Pemerintah Indonesia terbukti memiliki daya tahan yang tangguh.
“Tentu ini dapat kita capai dengan solidaritas yang tinggi, simpati kemanusiaan yang besar, serta dengan kerja keras,” ungkap Airlangga.
Melalui rilis yang diterima Joglosemarnews, Airlangga berharap, semoga dengan tanda-tanda bagus dari sektor pertumbuhan ekonomi tersebut, masa depan yang lebih cerah dapat direbut kembali, dan Indonesia berhasail melewati berbagai permasalahan.
Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga mengatakan partainya meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dan sejajar dengan negara ekonomi besar lainnya di dunia.
Partai Golkar sendiri, ujar Airlangga, secara internal telah telah memiliki Visi Negara Kesejahteraan 2045.
“Dan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, membuat kita harus melakukan restarting dan rebooting tentang skenario kita untuk mewujudkan visi 2045 tersebut,” papar Airlangga.
Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengatakan, berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk menahan laju persebaran Covid-19 dan dampak sosial yang diakibatkannya.
Sebagai contoh, program vaksinasi nasional terus digenjot oleh pemerintah hingga ke pelosok-pelosok daerah.
Belum lagi, penanganan kesehatan, penyediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan dan perhatian terhadap para tenaga kesehatan terus diberikan.
Kebijakan bantuan sosial dikeluarkan pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.
Pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menahan laju pelambatan ekonomi dengan berbagai stimulasi dan insentif bagi pekerja dan dunia usaha agar tetap bergairah.
Pemerintah, jelas Airlangga, juga mengambil tindakan non-medis, yaitu memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat di seluruh Indonesia dengan kasus tinggi sejak tanggal 5 Juli sampai dengan 22 Juli dan diperpanjang 2 kali hingga tanggal 9 Agustus 2021.
Di samping itu, pemerintah juga akan melakukan intensifikasi vaksinasi secara luas, meningkat dari rata-rata 1 juta pada bulan Juli menjadi rata-rata 2,5 juta per-hari pada bulan Agustus dan September 2021.
“Sehingga kita sudah akan dapat menyuntikkan sekitar 220 juta dosis vaksin sampai dengan September 2021,” ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan, pengendalian pandemi secara terintegrasi itu diharapkan akan mengurangi kasus aktif ke tingkat yang bisa ditolerir dan memberikan ruang pelonggaran tekanan pada fasilitas kesehatan, Rumah Sakit, oksigen dan obat obatan.
Seiring dengan pengurangan tekanan pandemi itu, diharapkan dapat dilakukan relaksasi pembatasan kegiatan, sehingga kegiatan ekonomi masyarakat bisa pulih kembali pada kwartal keempat tahun 2021.
“Tanda-tanda ke arah membaiknya pemulihan ekonomi sudah terlihat positif dengan pertumbuhan ekonomi pada 7,07% pada kuartal kedua. Tentu kita berharap tren positif ini akan terus meningkat sehingga pemulihan ekonomi kita akan mempercepat kita untuk keluar dari krisis,” ujar Airlangga. Suhamdani