SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selama ini, kacang hijau lebih banyak dijadikan olahan menjadi berbagai makanan basah, seperti bubur kacang hijau, es lilin, gandasturi hingga brownies.
Tapi ternyata kacang hijau juga bisa diolah menjadi makanan kering, yakni peyek, yang sangat cocok untuk cemilan sembari nonton televisi tanpa takut kenyang.
Melalui program KKN, Mahasiswa Ekonomi Manajemen Unisri Surakarta, Suriska Wulansari melakukan sosialisasi cara membuat peyek kacang hijau, sekaligus bagaimana tips pemasarannya.
Sosialisasi tersebut berlangsung di Dusun Dusun Ringindadi Rt 14A, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedawung, Sragen pada Minggu (7/08/2021) dan didikuti oleh tiga orang petani kacang hijau warga setempat.
Bertindak salaku dosen pembimbing lapangan (DPL) Drs Suprayitno, M.Si dan pembimbing Y Arumdika P, SH., MH.
Melalui rilisnya ke Joglosemarnews, Suriska Wulansari menjelaskan bahwa usaha membuat peyek kacang hijau tersebut bisa menjadi alternatif untuk menambah penghasilan warga, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini.
“Di masa pandemi ini, bukan hanya masalah kesehatan saja yang perlu diperhatikan. Tapi masalah ekonomi juga penting,” ujarnya.
Sebab menurut Suriska, di masa pandemi ini banyak penghasilan keluarga yang berkurang, atau bahkan banyk yang sampai kehilangan pekerjaan.
Program itu dilakukan dengan mempertimbangkan sumber daya setempat, di mana di desa itu mayoritas warga menanam kacang hijau di ladangnya.
Terbukti, antusiasme warga cukup tinggi selama sosialisasi berlangsung. Mereka mengucapkan terima kasih atas pengetahuan dan ide baru pemanfaatan kacang hijau.
Secara teknis, Suriska menjelaskan seputar bagaimana cara membuat peyek kacang hijau. Manfaat dan resep untuk membuat peyek kacang hijau, dan sedikit menyinggung mengenai pemasaran produk di sosial media dengan memberikan brosur kepada warga.
Suriska berharap warga Dusun Ringindadi dapat menjadikan olahan peyek kacang hijau tersebut sebagai salah satu Icon Desa Jenggrik yang kemudian dapat menjadi alternatif ide usaha baru untuk meningkatkan perekonomian warga selama masa pandemi covid-19. Suhamdani