Beranda Umum Nasional Rencana Pabrik Vaksin China di Indonesia Dikritik Lantaran Hambat Riset Vaksin Merah...

Rencana Pabrik Vaksin China di Indonesia Dikritik Lantaran Hambat Riset Vaksin Merah Putih

covid19.go.id

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Keputusan pemerintah untuk mendirikan pabrik  vaksin China di Indonesia sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, justru dikritik keras oleh anggota Komisi VII DPR RI, dari Fraksi PKS, Mulyanto.

Rencana itu disampaikan oleh Luhut dalam Rarkonas APINDO ke-31, Selasa (24/8/2021).

Menurut Mulyanto, keputuasan itu sangat merugikan dan dapat menghambat perkembangan riset vaksin Merah putih yang saat ini hampir rampung.

Pemerintah yang seharusnya mendukung dan memfasilitasi kemajuan vaksin buatan anak bangsa justru memilih untuk mempromosikan vaksin buatan China.

“Semestinya pemerintah memprioritaskan pembangunan pabrik vaksin Merah Putih, bukan malah mempromosikan pabrik vaksin dari China,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada media, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga :  Usai Tangkap Terduga Pelaku Penambangan Ilegal di Solok, Kasatreskrim  Ditembak oleh Rekan Kerjanya Sendiri Hingga Tewas

Terlebih saat ini riset Vaksin Merah Putih berbasis platform virus yang dimatikan (inactivated virus) tengah dalam tahap uji praklinis oleh BPOM dan akan berlanjut uji klinis fase 1-3.

Upaya konsorsium Riset Covid-19 pun dilakukan oleh 11 platform riset vaksin Merah Putih yakni LIPI, ITB, UI, LBM Ejikman, UGM dan Unair guna mempercepat produksi vaksin.

Lebih lanjut Mulyanto menyampaikan bahwa rencana pendirian pabrik  di Indonesia sangat kontradiktif dengan berbagai upaya peneliti dalam mempercepat produksi vaksin.

“Harusnya genjot dan kawal riset dan produksi vaksin Merah putih dengan berbagai kebijakan yang mungkin diterapkan Pemerintah. Jangan apa-apa sudah mempromosikan pembangunan pabrik vaksin asing di Indonesia,” imbuhnya.

Vaksin Merah Putih diperkirakan akan mulai diproduksi massal oleh PT Biotis Pharmaceuticals mulai Maret 2022. Widya Ayu Kusumastuti