BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM —Pandemi Covid-19 yang hingga sekarang masih berlangsung dan menuju endemi berdampak pada tuntutan layanan kesehatan perempuan dan anak. Protokol kesehatan (prokes) harus diterapkan guna meminimalisir penularan namun di sisi lain aktivitas masyarakat tetap harus berjalan guna menopang perekonomian.
Keduanya bisa berjalan jika ada kemauan baik dari personal maupun stakeholder yang ada untuk bersama-sama menuju tatanan normal endemi Covid-19. Kesadaran tinggi akan pentingnya prokes oleh masyarakat perlu adanya dukungan sedikit pelonggaran agar mata rantai perekonomian harus tetap jalan.
Berangkat dari hal itu Lembaga Kajian untuk Transformasi dan Sosial (LKTS) menggandeng Federal Ministry Republic of Austria European and International Affairs melalui Kedutaan Besar Austria di Jakarta menjembatani dan melakukan survei agar mendapat solusi yang terbaik.
LKTS mendorong Pemerintah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng agar dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada perempuan dan anak di masa pandemi Covid-19 ini. Akses pelayanan kesehatan pada Puskesmas setempat juga belum dirasakan maksimal oleh masyarakat, pertimbanganya di antaranya jarak yang jauh dan medan terjal.
Koordinator Program LKTS Sa’adah Assalamah mengungkapkan, kenapa Dusun Gumukrejo menjadi prioritas dalam pendampingan, karena melihat Gumukrejo hanya dihuni 70 KK itupun banyak yang memiliki BPJS mandiri maupun KIS belum dimanfaatkan secara maksimal.
Masyarakat Gumukrejo banyak yang tidak menerapkan PHBS sehingga mereka perlu pendampingan berkelanjutan. Tidak hanya kesehatan bidang lain seperti pemberdayaan perekonomian dan pra koperasi juga dibutuhkan.
“Dengan dibentuknya Kelompok Perempuan Merapi Sumber Rejo diharapkan mampu menjadi pilot projec untuk kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di masa pandemi Covid-19,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima Redaksi JOGLOSEMARNEWS.COM .
LKTS juga mengharapkan, kelompok perempuan ini dapat memahami pentingnya kesetaraan gender sehingga hak-hak perempuan tidak terabaikan.
“Pemberdayaan ekonomi bertujuan meningkatkan pendapatan perempuan di Gumukrejo. Perempuan Gumukrejo berprofesi sebagai petani buruh sehingga tidak mempunyai penghasilan lain, dari itu kami menjembatani membentuk kelompk UMKM dan Pra Koperasi. UMKM yang memenfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) melimpah dapat diolah menjadi nilai ekonomis tinggi, melihat Selo banyak wisatawan luar daerah,” imbuh Sa’adah.
BPJS Mandiri dan KIS jarang mereka gunakan karena lebih cepat penanganan pada dokter pribadi. Semua pihak baik pemerintah maupun swasta harus mensosialisasikan dalam menggunakan BPJS baik mandiri maupun KIS. SDM masyarakat yang rendah perlu adanya pendampigan maksimal dalam rangka mensukseskan program pemerintah menuju Indonesia Sehat.
Sedangkan dalam pemetaan peran berbagai pihak di Kecamatan Selo dalam peningkatan akses layanan kesehatan perempuan dan anak perlu dukungan dari pemerintah setempat. Lewat pemetaan ini diharapkan masyarakat memahami pentinya akan kesehatan dan peran pemerintah.
Grebeg vaksin yang dilaksanakan Pemerintah Desa Tlogolele akhir-akhir ini disambut antusias masyarakat. Sosialisasi dilakukan dengan pendataan kader setiap dukuh bahkan Pemerintah Desa Tlogolele menggunakan pengeras suara keliling desa hal ini dilakukan agar masyarakat mendapat hak yang sama dalam pelayanan kesehatan.
“Ini yang kami tungu dan kami harapkan karena pemerintah tidak bisa sendiri namun perlu juga dukungan dari semua pihak,” ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Tlogolele, Nigen, Jumat (12/11/2021). (ASA)