SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah ibu muda penjual siomai cantik asal Bendo, Sukodono, Asih Dewi Lestari (23) yang menggugat cerai suaminya, Soko Dwi Nugroho (31) setelah hilang misterius selama 5 bulan, menguak fakta baru.
Ternyata sehari sebelum hilang dari rumah, Dewi, sapaan akrabnya, masih sempat mesra dengan keluarga kecilnya.
Hal itu terungkap dari sidang gugatan cerai yang digelar di Pengadilan Agama (PA) Sragen, Kamis (25/11/2021). Sidang kelima itu dihadiri Dewi dan pengacaranya serta beberapa orang saksi.
Sementara sang suami, Dwi hadir bersama tokoh masyarakat Desa Bendo yang selama ini berempati, S. Jadi.
Dwi mengatakan sama sekali tak menyangka jika istri yang selama ini ia cintai tega kabur dari rumah secara misterius.
Padahal ia merasa selama bertahun-tahun hidup bersama hingga dikaruniai 2 anak, semua berjalan wajar tanpa ada gejala mencurigakan dari sang istri.
“Tanpa ada gejala dan pesan apa-apa, tanggal 23 Mei 2021, Dewi pergi dari rumah. Padahal beberapa hari sebelumnya masih sempat mengakikahi anak,” papar Dwi kepada wartawan.
Ia juga menceritakan pada malam terakhir sebelum hilang, ia bersama Dewi masih sempat jalan-jalan bersama dengan kedua anak ke Sragen Kota.
Kala itu, ia dan Dewi mengajak anak-anak main bareng di Alun-Alun Sragen.
“Lha kok paginya hilang misterius. Ketika saya belum bangun tidur, Dewi sudah enggak ada,” ujarnya.
Fakta itu ia sampaikan lantaran merasa ada kejanggalan ketika saksi yang dihadirkan Dewi di persidangan, memberikan kesaksian yang bertolak belakang.
“Yang paling menyakitkan hati saya adalah jelas-jelas semua alasan dalam gugatan penceraian itu mengada-ada tetapi dari majelis hakim ada kesan mengarahkan yang penting permasalahan perceraian selesai dulu. Masalah gono-gini nanti dibiarkan secara kekeluargaan,” ungkap Dwi.
Sebelumnya, ibu muda dua anak yang diketahui berprofesi jualan siomai goreng di rumahnya Dukuh Tirto Mulyo, RT 7, Desa Bendo, Sukodono, itu dilaporkan hilang misterius dari rumahnya sejak 23 Mei 2021 pagi pukul 06.00 WIB.
Karena kepergiannya tanpa pesan, sang suami dan warga serta karang taruna sempat mencari ke mana-mana selama berhari-hari.
Upaya pencarian baru berhenti setelah tidak ada kabar dan tidak lagi bisa dikontak. Setelah itu, bak disambar petir Dewi mendadak muncul.
Namun bukannya kembali ke keluarga, Dewi justru muncul dengan melayangkan gugatan cerai.
Gugatan cerai itu diketahui dari undangan sidang cerai dari PA Sragen yang diterima Dwi pada 7 Oktober dan 13 Oktober.
Dari hasil pernikahan dengan Dwi, Dewi dikaruniai dua orang anak. Anak yang pertama berusia 7 tahun dan duduk di bangku kelas 1 SD berinisial JG, sedangkan anak kedua masih berusia dua tahun berinisial RM.
Saat ini kedua anak itu diasuh oleh Dwi sendirian. Dwi sendiri berprofesi sebagai sopir ayam yang mengirim pasokan ayam ke Jakarta. Dua atau tiga bulan sekali baru pulang ke rumah.
Di mata warga, sosok Dewi sebenarnya selama ini dikenal sebagai sosok yang baik. Sehingga warga dan keluarga juga kaget tiba-tiba Dewi menghilang tanpa pesan dan tega meninggalkan suami dan dua anak kecilnya. Wardoyo