SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib tragis dialami, Sutrisno (56) petani asal Dukuh Sengonan RT 09, Desa Tegaldowo, Kecamatan Gemolong, Sragen.
Petani paruh baya itu ditemukan tewas usai tersambar petir di sawahnya di wilayah Dukuh Sukorejo RT 11, desa setempat, Rabu (2/3/2022).
Korban tersambar petir saat tengah mencangkul di sawahnya yang akan ditanami. Data yang dihimpun di lapangan, insiden tragis itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Kejadian bermula ketika korban tengah mencangkul di sawahnya. Siang itu, cuaca mendadak mendung gelap kemudian turun hujan disertai petir.
Sejurus kemudian, saat korban mencangkul di dekat pematang, sebuah sambaran petir menggelegar tepat mengenai tubuh korban.
Petani malang itu kemudian roboh dan tubuhnya terpental ke sawah. Saat kejadian, ada beberapa petani di sawah dekat milik korban yang mengetahui.
Melihat korban roboh ke sawah, mereka langsung mendekat untuk memberikan pertolongan. Nahas saat dicek ternyata korban sudah meninggal dunia.
Pihak keluarga kemudian diberitahu dan langsung mendatangi lokasi kejadian. Oleh warga dan keluarga, jenazah korban kemudian dievakuasi ke rumah duka.
Tak lama berselang, tim Polsek Gemolong dan Puskesmas tiba untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan.
Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan dari hasil pemeriksaan, ditemukan bekas luka bakar di punggung kanan, punggung kiri, pinggang kanan, pinggang kiri, pinggul kanan dan kiri, paha kiri dan kemaluan mengeluarkan air mani.
Lantas dari kedua telinga mengeluarkan darah. Dari pemeriksaan fisik, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Karena keluarga membuat pernyataan menolak diotopsi, jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Saat ditemukan, kondisi korban sudah meninggal dunia mengalami sejumlah luka bakar. Korban murni meninggal akibat tersambar petir,” ujarnya Kamis (3/3/2022).
Kades Tegaldowo, Sutiyo membenarkan insiden tewasnya salah satu warganya yang tersambar petir itu. Dari keterangan saksi-saksi, korban semula mencangkul di sawahnya.
Kemudian turun hujan disertai petir dan salah satunya menyambar tubuh korban hingga roboh dan meninggal dunia.
“Ceritanya saat itu korban di sawah mencangkul. Korban sendirian tapi di sekitarnya banyak petani yang juga beraktivitas. Sebenarnya hujannya hanya gerimis tapi ada petir,” ujarnya.
Jenazah korban langsung dimakamkan malam itu juga sekitar pukul 20.30 WIB. Wardoyo