BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Puluhan los di Pasar Boyolali Kota tutup. Hal tersebut dipicu oleh sepinya pembeli. Karena merugi, pedagang pun memilih tidak berjualan.
Penurunan pembeli ini sudah terjadi sekitar 2012 silam.
Puluhan los yang kosong terletak di lantai dasar dan lantai dua Pasar Boyolali Kota. Adapula pedagang yang baru membuka lapak pada siang hari. Lalu lalang pembeli terlihat di area pasar sebelah timur dibagian penjualan daging, ikan dan empon-empon.
“Iya, sekarang pembeli sepi,” ujar penjual sembako Pasar Boyolali Kota, Yayuk Mardani, Minggu (17/4/2022).
Dia mengaku sudah puluhan tahun berjualan. Dia sendiri mewarisi lapak milik ibunya. Kini, dia membuka lapaknya cukup siang karena sepi pembeli. Kondisi tersebut dirasakan paska rehabilitasi pasar 2009 silam.
“Pembeli sepi, mungkin salah satunya banyak toko swalayan moderen.”
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Boyolali Kota, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tri Murwanto mengakui ada puluhan los yang kosong. Baik yang terletak di lantai 1 maupun 2.
“Banyaknya los yang kosong diduga karena sepi pembeli. Sehingga banyak los tutup dan memilih beralih berdagang ke Pasar Sunggingan, Boyolali Kota.”
Diungkapkan, puluhan los kosong di Pasar Boyolali Kota sudah memiliki pemilik. Sebelumnya, pasca direhab, pedagang lama cukup membayar kompensasi sebesar 45 persen. Mereka sudah bisa menempati los pasar berukuran 3 meter persegi, 4 meter persegi dan 4,5 meter persegi.
“Terakhir pasar direhab tahun 2009. Lalu mulai sepi pembeli sekitar 3 tahun pasca peresmian.”
Dihubungi terpisah, Kepala Disperindag Boyolali, Karsino mengatakan banyak faktor yang membuat Pasar Boyolali Kota sepi.
Seperti gejolak pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat lebih memilih berbelanja secara online.
“Sehingga pembeli tak perlu lagi ke pasar. Faktor lainnya, penjual sayur keliling ke desa-desa makin subur. Sehingga otomatis pedagang pasar sepi.” Waskita