SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —-Di hari pertama car free day Solo dibuka kembali, antusiasme masyarakat cukup tinggi. Walikota Solo, Gibran Rakabuming melakukan pemantauan secara berkeliling dari sepanjang slamet Riyadi Solo hingga ke depan Beteng Vastenburg atau di Jalan Sudirman menggunakan sepeda bersama dengan Kepala Dinas Perhubungan dan Dinas Perdagangan Kota Solo.
“Antusiasme warga bagus untuk hari pertama CFD. Soalnya udah 2 tahun vakum, sejauh ini ada beberapa yang gak pakai masker. Minggu depan lebih kita perbaiki lagi kekurangan-kekurangannya,” ucap Gibran.
Selain itu sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di luar zonasi yang ditentukan masih didapati Gibran di sepanjang city walk. Contohnya di city walk dekat Gladak atau depan Lapas Solo, yang dipergunakan berjualan PKL.
“Ada beberapa PKL yang masih di luar zonasi. Itu karena satu bukan KTP Solo, lalu tidak gabung paguyuban. Nanti kita evaluasi, minggu depan kita cek sama Satpol, Dishub, Disdag. Pokoknya minggu depan bisa lebih baik lagi bisa lebih ramai lagi lah. Yang penting antusiasme warga untuk datang ke CFD bagus,” pungkasnya.
Seperti diketahui Pemerintah Kota Solo telah menerapkan sistem zonasi bagi PKL yang berjualan di city walk Solo. Area city walk yang diperbolehkan hanya city walk dari perempatan Gendengan sampai perempatan Ngapeman, selain itu city walk steril dikhususkan untuk pengguna jalan kaki atau aktivitas olahraga.
Tidak hanya dapati PKL berjualan diluar zonasi yang telah ditentukan, Gibran juga sempat mendapati para pedagang yang berjualan di atas taman milik Pemerintah Kota Solo.
Bahkan kejadian tersebut, sempat membuat Gibran geram dan naik pitam. “Dagangannya jangan di atas taman ya, diambil rusak itu. Boleh jualan tapi jangan rusak taman ya,” tegas Gibran nada tinggi pada penjual pakaian yang berada di kawasan depan Solo Grand Mall.
Sontak pedagang yang diperingatkan Gibran langsung memindahkan barang-barang dagangannya. (Ando)