WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kabar gembira bagi kalangan peternak di kabupaten terluas kedua di Jateng setelah Cilacap, Wonogiri.
Untuk keperluan kawin suntik alias Inseminasi Buatan atau IB, rencananya tidak ada lagi biaya sarana prasarana seperti pembelian straw, semen atau sperma.
Peternak yang akan menggunakan metode kawin suntik alias Inseminasi Buatan cukup membayar jasa tenaga penyuntik saja.
Hal ini menyusul kebijakan Pemkab Wonogiri berencana untuk menggratiskan sarana dan prasarana (sarpras) Inseminasi Buatan (IB). Diharapkan hal itu bisa membantu peternak dan menjaga populasi sapi di Kota Mete.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengatakan untuk mensukseskan hal tersebut, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar. Anggaran sebesar itu untuk sarpras penunjang IB.
Tujuan dari program itu adalah membantu petani atau peternak sapi yang ada di Kota Batu Gamping. Selain itu, menjaga jumlah populasi sapi yang ada di Wonogiri yang disebut-sebut mencapai 170 ribu ekor.
“Potensi populasi sapi di Wonogiri cukup besar. Kita lihat potensi ekonominya juga cukup bagus,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek, Rabu (10/8/2022).
Bupati Jekek menilai, semangat masyarakat untuk beternak sapi di Wonogiri cukup bagus. Ruang itulah yang dimanfaatkan Pemkab Wonogiri untuk mendukung peternak sapi.
Informasi yang dihimpun, biasanya peternak sapi membayar Rp 60 ribu untuk IB. Biaya itu terbagi Rp 30 ribu untuk sarpras IB seperti straw dan lain sebagainya. Sisanya untuk biaya SDM atau petugasnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dan Peternakan atau Kepala Dislapernak Wonogiri Sutardi menambahkan, rencananya program itu bakal dilakukan pada tahun depan.
“Sarpras IB rencananya gratis. Jasa petugas tetap membayar,” kata Kepala Dislapernak Wonogiri Sutardi.
Kepala Dislapernak Wonogiri Sutardi menerangkan, pada intinya IB bakal dilangsungkan seperti yang saat ini telah dilakukan. Hanya saja, tarif IB bakal Rp 30 ribu saja untuk jasa petugas.
“Pak Bupati istilahnya mau menggratiskan sarprasnya. Peternak tinggal membayar jasa petugas,” ujar Kepala Dislapernak Wonogiri Sutardi.
Itu rencananya bakal berlangsung secara kontinyu. Artinya, tidak hanya berlangsung di 2023 saja. Peternak bisa menghubungi petugas saat sapi birahi. Nantinya petugas bakal segera meluncur ke lokasi. Aris Arianto