SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri kasus bunuh diri yang dilakukan Sastro Utomo Sugiman (55) dengan terjun dari atas Jembatan Sapen, Gesi, Minggu (14/8/2022) pagi akhirnya terkuak.
Depresi menderita penyakit menahun tak kunjung sembuh disebut menjadi alasan duda dua anak itu nekat mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya.
Motif itu terungkap dari keterangan warga dan hasil investigasi kepolisian dari pihak kerabat dan sekitar domisili korban.
“Motifnya karena mengidap penyakit tak kunjung sembuh. Kemungkinan korban merasa depresi,” papar Kapolsek Ngrampal, AKP Hasto Broto mewakili Kapolres AKBP Piter Yanottama, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (16/8/2022).
Kapolsek menguraikan dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban.
Korban ditemukan meninggal murni tenggelam di Sungai Bengawan Solo. Motif depresi akibat penyakit menahun juga diperkuat dari keterangan warga dan teman dekat korban.
Mas Nur, salah satu teman almarhum menuturkan selama ini korban diketahui memang mengidap penyakit liver yang tak kunjung sembuh.
Hal itulah yang diduga memicu rasa depresi sehingga korban akhirnya nekat berusaha mengakhiri hidupnya dengan jalan terjun ke sungai.
Ihwal jimat atau pusaka yang ngamuk, diduga hanya sebagai sarana agar keponakannya mau mengantar ke Jembatan Sapen dan korban bisa melakukan niatnya.
“Memang sudah lama sakit liver, perutnya membesar dan nggak sembuh-sembuh. Mungkin mau nglarung jimat itu hanya alasan agar ponakannya mau ngantar. Bilangnya mau nglarung jimat manatau bisa sembuh. Tahu-tahu langsung nyebut ke sungai. Kasihan sebenarnya, almarhum ini duda dan masih ada tanggungan dua anak,” tuturnya.
Jenazah duda asal Dukuh Ngrampal RT 33/8, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen itu ditemukan dalam kondisi tewas mengapung di aliran Bengawan Solo Dukuh Dalungan, Desa kedungupit, Sragen, Selasa (16/8/2022).
Lokasi penemuan berjarak 3,55 kilometer dari lokasi awal Jembatan Sapen.
Kapolsek Gesi, AKP Teguh Purwoko membenarkan penemuan jenazah korban yang bunuh diri di Jembatan Sapen hari ini.
“Benar, sudah ditemukan pagi ini di Kedungupit,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (16/8/2022).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Agus Cahyono menyampaikan jenazah korban ditemukan pukul 09.41 WIB di aliran Bengawan Solo wilayah Kedungupit.
Penemuan berawal dari munculnya benda mencurigakan di aliran Bengawan Solo wilayah Dalungan, Kedungupit sekitar pukul 09.16 WIB.
“Setelah dicek ternyata benda itu adalah sosok korban yang bunuh diri dari Jembatan Sapen kemarin. Kemudian oleh tim gabungan relawan langsung dievakuasi,” urainya.
Jenazah duda malang itu ditemukan setelah hanyut 3,55 kilometer dari lokasi pertama kali terjun di atas Jembatan Sapen.
“Jenazah kemudian dibawa ambulans menuju RSUD Sragen untuk dilakukan identifikasi guna selanjutnya dibawa menuju rumah duka,” urainya.
Dengan ditemukannya jenazah korban, maka operasi pencarian korban resmi ditutup pukul 11.00 WIB. Seluruh personel SAR gabungan dikembalikan ke organisasi masing-masing.
Sebelumnya, korban diketahui nekat terjun loncat dari atas jembatan Sapen pada Minggu (14/8/2022) pagi pukul 11.15 WIB.
Menurut keterangan keponakannya, Ryan, sebelumnya korban sempat minta diantar ke Jembatan Sapen untuk membuang pusaka jimatnya yang ngamuk terus.
Sempat disergah, korban nekat langsung turun dari boncengan motor lalu masuk ke kolong jembatan. Meski dicegah, korban tetap menceburkan diri ke sungai Bengawan Solo yang kebetulan tengah tinggi.
Tubuh pria paruh baya itu langsung hilang ditelan pusaran arus sungai di bawah Jembatan Sapen yang cukup deras. Wardoyo