Beranda Daerah Sragen Banyak SPBU di Sragen Diduga Nakal dan Tak Jujur, Pertamina Bakal Cek...

Banyak SPBU di Sragen Diduga Nakal dan Tak Jujur, Pertamina Bakal Cek ke Lapangan. Masyarakat Diminta Lapor ke Call Center 135

Ilustrasi petugas SPBU melayani pembelian Pertamax. Foto/Wardoyo

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menyatakan akan menindaklanjuti keluhan warga di Sragen bagian barat terkait ulah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang diduga nakal.

Otoritas yang mengatur distribusi bahan bakar minyak (BBM) itu bakal melakukan pengecekan ke lapangan terkait indikasi sejumlah SPBU yang sering tak jujur soal stok ke warga namun justru kepergok melayani jeriken dan mobil di malam hari.

“Kami akan cek dulu,” papar Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho kepada JOGLOSEMARNEWS.COM melalui pesan Whatsapp, Jumat (2/9/2022).

Pernyataan itu disampaikan menyikapi keluhan warga di wilayah Sragen Barat utamanya Sumberlawang terkait ulah nakal SPBU di wilayah tersebut.

Di mana saat sore hari, petugas sering menolak melayani warga dengan dalih stok habis.

Namun malam harinya, SPBU kepergok justru kembali melayani pembelian BBM subsidi jenis solar dan pertalite pakai jeriken dan mobil.

Ulah nakal dan tak jujur itu ditengarai banyak dilakukan oleh SPBU lainnya. Hal itulah yang memicu keresahan warga apalagi mendekati kenaikan harga BBM.

Sementara, dalam rilis pers yang diterbitkan 24 Agustus 2022 lalu, Brasto
mengimbau konsumen yang mampu agar dapat membeli BBM non subsidi sesuai spesifikasi kendaraan.

Baca Juga :  Selalu Bikin Sial Petani 'Kartu Tani' Resmi Dihapus, Presiden Prabowo Subianto Melalui Wamentan Sudaryono Janjikan Distribusi Lebih Lancar

“Apabila membutuhkan informasi dan ingin menyampaikan keluhan seputar produk dan layanan dari Pertamina, konsumen dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135 atau melalui aplikasi MyPertamina,” ujarnya.

Ia juga memastikan saat ini ketersediaan stok BBM di Jateng DIY masih memadai.

“Saat ini secara umum stok BBM di Fuel Terminal Jawa Tengah dan DIY mencapai 12 hari dan angka tersebut belum termasuk stok yang berada di kilang dan kapal. Ketahanan stok tersebut bagus sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya.

Menurutnya Pertamina juga telah dilengkapi dengan PICC (Pertamina Integrated Command Center) yang dapat memantau proses distribusi dan penyaluran secara real time seperti monitoring sales atau penjualan.

Lantas monitoring stok yang tersedia di SPBU, monitoring penerimaan BBM saat bongkar muat dari mobil tangki (MT), dan mengembangkan penjadwalan otomatis dalam pengiriman BBM ke SPBU.

“Kami juga memiliki pola distribusi RAE (reguler, alternatif dan emergency) untuk mengantisipasi kondisi tidak normal dan emergency (darurat) untuk tetap memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah tetap dapat berjalan dalam kondisi apapun,” terangnya.

Brasto juga menjelaskan tingginya geliat perekonomian, aktivitas pariwisata, dan adanya beberapa event besar yang dilaksanakan di wilayah Jawa Tengah dan DIY turut berdampak pada peningkatan konsumsi BBM di wilayah tersebut.

“Saat ini rata-rata konsumsi harian BBM jenis gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) di Jawa Tengah sebesar 11.283 kiloliter dan untuk wilayah DIY konsumsi gasoline rata rata hariannya sebesar 1.809 kiloliter,” jelas Brasto.

Baca Juga :  Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Kawasan Sangiran dan Desa Bukuran Kalijambe Sragen, Pohon Tumbang dan Genteng Rumah Warga Rusak

Brasto melanjutkan ada peningkatan konsumsi BBM Penugasan (Pertalite) di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 di Jawa Tengah dan DIY, yaitu berkisar 28 % dari sebelumnya 8.586 kiloliter per hari, saat ini menjadi 11.025 kiloliter per hari.

“Namun untuk ketahanan stok untuk Pertalite sangat aman. Per hari ini (23/8), stoknya di Fuel Terminal Jawa Tengah dan DIY mendekati 9 hari (belum termasuk stok di kilang dan kapal). Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan kami mengimbau masyarakat agar tetap membeli BBM sesuai dengan kebutuhan,” lanjutnya. Wardoyo