Beranda Daerah Boyolali Tertimpa Tebing, Penambang Pasir Asal Desa Karanganyar, Kecamatan Tamansari, Boyolali Tewas

Tertimpa Tebing, Penambang Pasir Asal Desa Karanganyar, Kecamatan Tamansari, Boyolali Tewas

Petugas kepolisian menunjukkan lokasi di mana Istiono (43) warga Dukuh Tangunggede, Desa Karanganyar, Tamansari, Boyolali tewas tertimbun material longsoran / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penambangan pasir manual di Dukuh Tagunggede, Desa Karanganyar, Kecamatan Tamansari memakan korban.

Istono (43) warga setempat tewas tertimpa reruntuhan material tebing setinggi 5 meter pada Selasa (6/9/2022) sore.

Kapolsek Musuk AKP Sutoyo yang juga membawahi wilayah Kecamatan Tamansari menjelaskan, awalnya Istono menambang pasir secara manual di Kali Ploso, dukuh setempat bersama dua temannya, Purwanto (43) dan Suroso (50).

Mereka mulai menambang pasir sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka menggali pasir secara manual di bagian bawah tebing. Pukul 17.00 WIB ketiganya beristirahat dan korban memilih duduk di ceruk bekas galian pasir.

Sedangkan dua temannya duduk agak berjauhan dari tebing tersebut. Saat itulah, tiba- tiba tebing yang berada tepat di atas Istono ambrol dan menimpa korban. Melihat kejadian itu, mereka kaget dan kemudian berteriak minta tolong.

Baca Juga :  Cewek Boncengan Bertiga di Boyolali Tabrak Tiang Telepon di Jalur SSB, 1 Tewas

Mendengar teriakan tersebut, sejumlah warga bergegas menuju tempat kejadian. Warga langsung mengevakuasi jasad korban dengan cara melakukukan penggalian manual. Kejadian ini juga  dilaporkan ke Polsek Musuk.

“Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Dia itu sopir truk, cari pasir hanya kerja sambilan,” katanya, Rabu (7/9/2022).

Selanjutnya, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan malam itu juga. Terkait kejadian itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati jika mencari pasir.

Terutama saat melakukan penambangan pasir di kali. Sebab, potensi longsor bisa terjadi, apalagi wilayah Musuk dan Tamansari itu kan konturnya dataran tinggi. Banyak tebing dan jurang.

“Tanahnya juga gembur sehingga memang masuk wilayah rawan longsor. Terutama saat musim penghujan. Meski selama ini, skala longsornya kecil, dan biasanya dibersihkan manual oleh warga sendiri.”  Waskita